Pembangunan Bendungan di Punago Nagari Batu Kambing kecamatan Ampek Nagari Diprediksi Tak Rampung

Agam380 Dilihat

Agam, medianasional.id – Kontruksi pekerjaan rehabilitasi jaringan daerah irigasi, yaitu pembangunan Bendungan di Punago nagari Batu Kambing kecamatan Ampek Nagari kabupaten Agam, Sumatera Barat yang dikerjakan CV Azzaq Aulian Pratama, diprediksi oleh kalangan banyak akan Gagal atau tidak selesaikan sampai batas waktu perjanjian kontrak kerjasama.

Padahal proyek ini diawasi langsung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) kabupaten Agam dan Alhasil sangat mengkuatirkan sehingga pekerjaannya pun disalah satu elemen terkesan asal jadi, yang tidak menggunakan perekat semen dan pasir sebagai mana layaknya sebagai perekat untuk menyatukan batu kali dalam membangun bendungan.

Apakah benar kontruksi yang dikerjakan CV Azzaq Aulian Pratama, itulah yang dipertanyakan beberapa warga Kampung Caniago Jorong Kamparcan.

Pekerjaan pembangunan bendungan ini dimulai dari nol, dengan sumber anggaran DAK 2021 dan baku anggaran senilai Rp655.852.000, terlihat sangat miris sekali dalam tata cara pekerjaan yang dilaksanakan rekanan tersebut dan sangat tidak masuk akal.

Saat beberapa awak media turun tinjau kelapangan pengerjaan tersebut, entah elemen apa yang akan dibangun rekanan tersebut, setelah lubang digali, batu-batu kali yang ada di sekitar lokasi hanya dilemparkan ke dalam lobang yang digali dengan eskavator, tanpa direkat dengan semen semestinya.

Saat hasil tinjau dilapangan, hanya terlihat ada direkatan dari campuran semen dan pasir kering hanya beberapa ember atau seadanya saja. Setelah itu campuran semen dan pasir yang kering itu, lalu disiram dengan air.

Selain permasalahan konstruksi, permasalahan lain, proyek juga jarang dikerjakan, dengan alasan cuaca tidak mendukung. Padahal ketika hujan tidak turun atau tidak ada banjir, juga tidak ada aktivitas pekerjaan pembangunan. Tapi saat ini rekanan tersebut berdalih, proyek tersebut terlambat disebabkan gangguan cuaca.

Pekerjaan proyek ini terhitung semenjak 24 Mei 2021 sampai dengan 20 Oktober 2021, dengan kontrak nomor 4.2.01/III/DPUTR.AG/V/2021 dan dikerjakan selama 150 hari kalender.

Namun hingga sudah mendekati akhir bulan November ini, pekerjaan pembangunan bendungan di Punago itu belum selesai, malah jauh dari parsentase pekerjaan yang diharapkan dan diperkirakan hanya 50% yang baru dikerjakan.

Saat dikonfirmasi Kepala Dinas PUTR Agam melalui Kabid PSDA, Hermon Triyoga, diruang kerjanya beberapa hari yang lalu, pihak kontraktor menyatakan akan melanjutkan pekerjaan secara penuh pada Senin (22/11).

“Selama ini, rekanan tercurah atau terfokus untuk mengerjakan proyek lain,” ungkap Helmon tapi tidak dijelaskan proyek mananya.

Lanjutnya, Helmon menuturkan, kalau konstruksi proyek ini tidak sesuai dengan Bestek pengerjaannya, kita akan suruh bongkar dan diulang pengerjaannya.
“Kita pun sudah memberikan SP 2 kepada rekanan tersebut,” ujarnya.

Ternyata dari janji rekanan dengan pihak PUTR Agam akan mengerjakan sepenuhnya dimulai Senin (22/11) kemarin belum ada respon yang baik, dengan tim awak media kembali meninjau kelokasi proyek tersebut, Selasa (23/11) masih terlihat pengerjaan konstruksi bangunan Bendungan hanya memperkerjakan 7 orang pekerja.

Ada apa dan dimana peran sebenarnya dari pihak PUTR Agam, masyarakat pun bertanya dimanakah fungsi Konsultan Perencana dan juga Konsultan Pengawasan, sehingga terkesan adanya pembiaran tanpa ada pengawasan, sehingga kendor seperti ini dalam mengelola pengerjaan fisik yang bersumber dari dana uang negara. (Enrix/Y)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.