Pembangun Jembatan Kuras APBN Murni Rp 7,7 Milyar Diprediksikan Tidak Tepat Waktu

Bengkulu141 Dilihat

Mukomuko, redaksimedinas.com – Pembangunan jembatan tebro dari Kecaman Batik Nau sampai ke kecamatan Ketahun kabupaten Bengkulu Utara, sepertinya terancam tidak akan selesai tepat waktu, hingga akhir tahun 2017 ini.
Pasalnya jembatan yang dilaksanakan PT Napal Putih itu, serta menguras dana Rp 7,759 milyar lebih dari anggaran belanja Kemeterian PUPR (APBN murni) tersebut, kondisi pembangunannya cukup memprihatinkan. Baru sebatas pengecoran lantai, dinding dan tembok pelapis.

ADVERTISEMENT

 

Secara tidak disengaja ketika awak media kebetulan melewati pembangunan jembatan tersebut Minggu (24/12), salah seseorang pelaksana lapangan dari pihak rekanan PT Napal Putih tersebut mengatakan, kalau mengenai pekerjaan langsung tanyakan saja sama atasannya. Ketika itu, bos PT Napal Putih tidak ada di lokasi proyeknya.
Ada kejanggalan ketika awak media melintasi pembangunan jembatan yang mulai sejak tangal 20 Februari 2017 dengan masa kotrak 270 hari kalender, serta diawasi konsultan perencana PT Indek Internusa.

 

Corcoran dindingnya kelihatan tidak rapi. Selain itu, akhir tahun 2017 ini, tinggal menghitung hari, sementara volume pekerjaan yang ada di lapangan, sebatas tahap pengecoran, serta tembok beton pelapis. Banyak pihak memprediksikan, pembangunan jembatan tersebut, tidak akan selesai hingga akhir tahun ini.

 

Adapun pembangunan jembatan di provinsi Bengkulu yang menguras dana milyaran rupiah dari sumber dana APBN murni pada pos belanja kementerian PUPR diantaranya, pembangunan jembatan di kawasan perkebunan kelapa sawit milik PT Agresina, jembatan di kecamatan Air Rami, jembatan Air Dikit, jembatan Air Kabu perbatasan desa Ujung Padang dengan Bandarratu kabupaten Mukomuko, serta masih bayak pembagunan jembatan lainnya yang terancam tidak selesai akhir tahun 2017 ini. (Aris)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.