Panglima TNI : Keberhasilan Tugas Milik Anak Buah, Kegagalan Tanggung Jawab Komandan

Jakarta82 Dilihat
                          
Jakarta Timur, redaksimedinas.com – Dalam melaksanakan tugas negara, seorang pemimpin atau komandan harus mempunyai strategi yang matang agar tugas tersebut bisa berhasil dengan baik. Perlu diketahui bahwa keberhasilan tugas dalam setiap operasi adalah milik prajurit atau anak buah, sedangkan kegagalandalam tugas menjadi tanggung jawabpemimpin atau komandannya.
 
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memimpin upacara serah terima jabatan Kabais TNI dariMayjen TNI Hartomo kepada MayjenTNI Ilyas Alamsyah, Kapuspen TNIdari Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos, M.Si. kepada Brigjen TNI MSabrar Fadhilah dan Kapusjaspermildas TNI dari Brigjen TNI Dedi Kusmayadi kepada Kolonel Inf Sapriadi, bertempa di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (21/11/2017).
 
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa seorang pemimpin itu harus mampu mempengaruhi dan mengajak anak buahnya dalam mencapai keberhasilan tugas pokok.Menurutnya,  hal ini bisa terjadi manakala ada kesamaan visi, menyatunya hati dan pikiran di antara pemimpin dengan yang dipimpin.“Para Perwira Tinggi, hendaknya dapat mempraktekkan danmewujudkan dalam pelaksanaan tugas  sehari-hari di lingkungan kerja dan jadilah pemimpin yang disegani sekaligus dicintai,” harapnya.
 
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, peristiwa pembebasan sandera warga sipil di Papua beberapa waktu lalu tanpa adanya jatuh korban, telah menunjukkan bahwa peran seorang komandan dalam mengambil langkah-langkah terukur, tegas dan profesional. “Dengan perencanaan,pengorganisasian yang sangat telitidan menggunakan psikologi media massa serta gerakan pasukan yang senyap, dalam waktu singkat dapat menyelesaikan tugas dan menyelamatkan para sandera,” jelasnya.
 
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sangat mengapresisasi dan bangga atas keberhasilan pembebasan sandera di Papua yang dilaksanakan oleh 63 Prajurit TNI. Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pembebasan Sandera di Papua diberikan penghargaan berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) satu tingkat lebih tinggi, namun lima orang perwira yang tergabung dalam satgas tersebut menyampaikan kepada Kasad bahwa keberhasilan ini adalah milik prajuritnya, kalau kegagalan tanggung jawab perwiranya.
 
“Saya sangat bangga dan terharu masih ada perwira-perwira yang mempunyai jati diri dan prinsip bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan tugas adalah keberhasilan anak buah, tapi bila gagal adalah tanggung jawabnya sebagai komandan,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
 
Sementara itu, Panglima TNIdalam sambutannya menyampaikan bahwa pergantian pejabat di lingkungan TNI memiliki dua dimensi, yakni dimensi dinamika dan pembinaan.  Dari sisi dinamika, merupakan kebutuhan dan keharusan guna memelihara momentum,performance dan tingkat kesegaran organisasi dalam mengemban tugas pokok. Sedangkan dari sisi pembinaan, merupakan bagian dari pembinaan personel dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas kinerja sesuai tugas pokok, peran dan fungsi organisasi.
 
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa TNI sebagai sebuah institusi pertahanan negara dituntut untukmelaksanakan arah kebijakan dalam bidang pertahanan dan keamanan negara, serta turut mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki komitmen, karakter positif, kreatif, kompetitif, komunikatif, kredibel dan militan bila dihadapkan dengan tuntutan tugas. “Tantangan TNI bukan hanya dalam pengelolaan internal organisasi, tetapi juga harus mampu menyiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi beragam tantangan dan dinamika tugas,” katanya. (Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.