Opini : Narasi Sederhana Tentang Ilmu dan Budaya Membaca

Artikel418 Dilihat

Oleh: M. Mustholiq Alwi M.Pd
Dosen Institut Agama Islam Negeri Salatiga

 

Satu hal yang menjadi catatan bagi generasi milenial adalah hadirnya zaman baru yang dinamakan era digital. Menyoal tentang karakteristik di era digital ini terlihat ada pergeseran nilai dan perilaku manusia. Hadirnya teknologi digital dipahami secara bebas nilai, artinya pemanfaatannya digunakan untuk kepentingan penggunanya. Maka lahirlah konsep bahwa teknologi digital memiliki dua alur nilai, yakni dimanfaatkan untuk hal baik dan buruk. Disisi yang lain, tujuan awal kedatangan teknologi digital adalah untuk memudahkan manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa teknologi digital diharapkan mampu membantu manusia. Kemajuan pemikiran umat manusia ditandai dengan hadirnya teknologi yang berkembang pesat.

Manusia memiliki kebutuhan dasar yang variatif, seperti kebutuhan pokok (hal-hal yang sangat mendasar) untuk kehidupan, kebutuhan untuk merasa aman, kebutuhan dalam peranan sosial (rasa memiliki dan kasih sayang), kebutuhan akan penghargaan dan yang terakhir kebutuhan akan aktualisasi diri (maslow). Adapun menurut Ali Syari’ati, untuk menuju kesempurnaan, manusia memerlukan ilmu. Muncul sebuah adagium penting dalam sejarah pemikiran umat manusia, yakni “kemajuan peradaban manusia memerlukan hadirnya ilmu, dan untuk menghadirkan ilmu diperlukan budaya membaca”. Adagium tersebut perlu dijadikan sebuah catatan untuk direnungkan agar melahirkan kesadaran umat manusia akan pentingnya ilmu dan budaya membaca. Meminjam pemikiran Kuntowijoyo, terkait dengan tiga tahapan kesadaran pemikiran umat Islam di Indonesia. Dimana kesadaran umat Islam diawali dengan kesadaran mitis dilanjutkan dengan kesadaran ideologi dan menuju kesempurnaan dengan kesadaran ilmu pengetahuan. Level kondisi manusia pada level ilmu dipercaya akan mendorong untuk melakukan sebuah perubahan dalam peradaban. Agama Islam selalu mengajarkan akan beberapa hal yang akan mensukseskan orang muslim di dunia maupun di akhirat yaitu salah satunya ilmu.

Melihat salah satu kebutuhan manusia yang sangat mendasar adalah mengaktualisasikan diri atau suatu usaha untuk mengembangkan bakat dan karirnya. Perkembangan bakat dan karir tidak bisa diraih dengan hanya berusaha mengeluarkan keringat dan tenaga untuk bekerja keras dalam kesehariannya. Tapi manusia juga harus mencari solusi untuk mengembangkan cara berpikir, agar selalu mendapat hal-hal baru dan tidak cenderung statis. Banyak di sekeliling kita orang-orang yang menginginkan perubahan dalam kehidupannya, tapi mereka sering enggan dalam mencari informasi dan melakukan inovasi dalam gaya hidup, terlalu banyak mengeluh, mengumbar wacana dan tidak jarang yang menyalahkan keadaan.

Perubahan untuk mengembangkan bakat dan karir tidak akan lepas dengan cara pandang dan pola pikir yang terbuka. Pemikiran manusia memang selalu terbuka seiring dengan permasalahan yang dihadapi dalam keseharian, hanya saja Cuma beberapa orang yang mau mencari solusi lewat pengalaman-pengalaman orang lain atau teori-teori baru yang sarat dalam perkembangan dan kemajuan zaman.

Cara pandang dan pola pikir manusia akan terbuka dengan seiring banyaknya wawasan yang dimilki. Orang dengan wawasan kurang pemecahan masalahnya akan didominasi oleh feeling yang kurang jelas kemana arahnya. Berbeda dengan orang yang mempunyai wawasan luas dalam kehidupan, mereka akan mempunyai banyak opsi untuk keluar dari masalah yang sedang dihadapi. Andaikata buntu dalam memecahkan sebuah masalah, mereka akan mencari solusi dengan penggalian informasi secara masif, baik dengan membaca atau berkonsultasi kepada orang yang lebih berpengalaman.

Budaya membaca akan mengantar manusia untuk selalu terbuka dalam berpandangan hidup. Terbukanya pikiran manusia membuatnya tidak terkesan kaku, seperti menganggap kebenaran hanya akan datang dari satu arah, kebaikan berasala dari satu tempat dan solusi hanya akan terbuka dari satu pintu. Tetapi manusia yang mempunyai pemikiran terbuka akan selalu berpandangan bahwa kebenaran itu bisa saja muncul dari berbagai arah, kebaikan juga akan lahir dari tempat yang berbeda, dan pintu solusi bisa kita buka dari beberapa opsi.

Sebagai manusia yang lahir dalam zaman modern ini kita harus selalu membudayakan membaca dalam keseharian kita, budaya membaca akan mengantarkan kita menjadi kaum madani yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan yang selalu ditopang dengan iman dan ilmu yang teraktualisasikan dalam sebuah amal, sehingga bisa terbentukan indahnya sebuah peradaban.

Editor : Abu Bakar Sidik

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.