Opini : Berbicara Interaksi Politik

Artikel248 Dilihat

Oleh : Wahyu Syaefulloh
Mahasiswa Universitas Peradaban jurusan Manajemen

Dewasa ini peran media menjadi sesuatu yang sangat penting bagi keberlangsungan sebuah proses perjalanan politik, pasalnya di era yang terbuka saat ini, masyarakat bisa mengakses informasi secara bebas di media online maupun ofline, ada perbedaan ketika pada era orde lama dan orde baru dikarenakan mengalami keterbasan dalam mengakses informasi. Disisi lain tokoh-tokoh politik juga secara merdeka mengekspresikan kepentingan politiknya yang tersebar di media-media yang ada, pilihan ini menjadi sebuah ketepatan sebagai interaksi politik dengan harapan dapat mendongkrak masyarakat untuk masuk dalam proses politik. Alasan ini karena media sosial sangat di gandrungi masyarakat, ada sebuah riset menunjukan bahwa masyarakat di indonesia ditahun 2015 melebihi dari 100 juta pengguna internet, dan ini seharusnya sangat efektif untuk menghubungkan proses komunikasi politik dari semua lintasan.

Politik yang berkembang dalam media hakikatnya menjadi sebuah informasi, edukasi dan juga sebagai aspirasi untuk memudahkan pencapaian cita-cita politik. Cita-cita ini kita pahami yang bersifat universal, bukan lagi berbicara tentang kepentingan kelompok maupun pribadi. Poin plus dalam interaksi politik di media pengguna memiliki kebebasan dalam memberikan pendapat sebagai manifestasi media dalam melayani masyarakat. benar memang kata pendahulu kita bahwa setiap apa yang menjadi perkataan kita menuai pro dan kontra, ada yang menyepakati dan ada yang tidak menyepakati. Bisa kita ungkap memang dampak yang terjadi akibat komunikasi politik di media sosial, sebagai contoh belum lama terjadi saling kontra fisik yang terjadi bahkan sampai hilangnya nyawa akibat perbedaan pandangan, ada lagi bahkan yang sampai masuk bui akibat berita palsu, dan juga tidak banyak yang berurusan dengan penegak hukum karena terindikasi dengan ujaran kebencian. Hal ini menjadi sangat privat bahkan menjadi hak warga negara untuk menyatakan pendapat , disisi lain juga tidak menginginkan dampak yang merugikan orang lain, untuk meminimalisir dampak tersebut perlu kiranya untuk menurunkan tensi emosi dalam diri masing-masing, seperti kata mahatma Ghandi “Bencilah dosanya tetapi jangan orang yang berbuat dosa” dalam interaksi kadang ada yang tidak sengaja membuat kesalahan, dalam pendapat mahatma ghandi bahwa untuk tmembenci perkataanya tapi bukan orangnya, berbicara kemanusian merupakan level tertinggi dari sebuah informasi bahkan ilmu sekalipun.

Seiring berjalanya media dalam mengisi ruang publik banyak memberikan manfaat salah satunya informasi yang dibutuhkan masyarakat bahkan pemerintah, media sebagai pelayan publik sangat membantu untuk mengawal perjalanan bangsa. sejarah mencatat kala bung tomo menggunakan radio sebagai media untuk membakar semangat rakyat Surabaya guna mengusir penjajah, dan mungkin sekarang dengan bentuk kegiatan – kegiatan kemanusiaan lainnya.

Dalam interaksi politik ada penyampai pesan dan penerima pesan, sebagai penyampai pesan untuk lebih kreatif dalam menyampaikanya, dan dalam menerima pesan sebaliknya lebih bijak dalam menerima pesan. Aristoteles menyebutkan ada tiga cara untuk menyampaikan pesan, pertama ethos, penuh kehormatan, menghormati penerima pesan agar terjadi mulusnya komunikasi, yang kedua yaitu pathos kontrol diri, aspek kecerdasan emosional disini mendominasi, dan yang ketiga logos (masuk akal) pesan yang disampaikan berdasarkan fakta. Memahami dimensi media dalam interaksi politik membutuhkan keseksamaan dan ketelitian, bisa saja terjebak dalam berita hoaks (berita yang tidak benar), perlu adanya antisipasi dengan mempertanyakan kembali informasi-informasi yang di tangkap.

Editor : Abu Bakar Sidik

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.