Nama Baitul Huda “Menuai” Kritik, Kakan Kemenag Mukomuko Enggan Ditemui

Nama Baitul Huda Untu Masjid Agung Kabupaten Mukomuko Menuai Kritikan

Penulis     : Rismaidi

Editor        : Aris, Ras

Mukomuko, medianasional.id – Diduga nama Masjid Agung Kabupaten Mukomuko menjadi “Bitul Huda”, berdasarkan kesepakatan yang diambil pihak Kantor Kementerian Agama Mukomuko, diambil dari Kitab Suci Al Qur’an. Yang menjadi persoalan itu, nama Masjid Agung tersebut, bukan hasil dari rembukan kerapatan para tokoh adat, Kaum cerdik pandai di daerah ini. Hal itu seakan-akan “Menuai” kritikan, dan nama tersebut dilekatkan, bukan dari hasil musyawarah antara Pemkab setempat dengan para Tokoh adat daerah, serta tak melalui proses sayembara.

Hal itu juga mendapat kritikan dari tokoh Jawa di Mukomuko, Suparni warga Desa Sinar Jaya Kecamatan Air Manjto. Dikatakannya, dia tak sepakat dengan nama yang diduga pemberian dari pihak Kemenag Mukomuko itu.

“Apa gak ada nama yang lain selain itu. Saya bicara begitu bukan lantaran nama itu tidak bagus, malahan nama itu tertuliskan dalam Kitab Suci Al Qur’an. Itu suatu nama yang sangat bagus, akan tetapi sebelum nama itu dicuat ke publik, alangkah baiknya diadakan musyarah terlebih dahulu,” kata Suparni, yang akan maju mencalonkan dirinya sebagai DPRD Provinsi Bengkulu.

Hal senada juga disampaikan Aceng Zakaria, warga Desa Pondok Makmur, Kecamatan Air Manjuto, dan beberapa tokoh masyarakat Mukomuko lainnya. Menurunya, nama itu terkesan kurang cocok, di lekatkan pada rumah ibadah yang merupakan kebanggaan banyak masyarakat Kabupaten Mukomuko tersebut.

“Sepertinya nama itu kurang cocok” singkat Aceng Zakaria, dituliskannya pada group Whatsapp MLC.

Hal senana dituliskan juga oleh Hilda Gafri, dalam SMS group Whatsapp MLC. Katanya, “Tidak sesederhana itu Pak…masjid itu icon daerah Pak bukan main2. Semua aspek harus dikaji baik sosial budaya politik dsb nya krn menyangkut lambang daerah. Yg punya daerah ini bukan sekelompok orang saja. Tolong pahami” tulis Hilda yang merupakan istri mantan bupati carateker Mukomuko, almarhum Gapri Zainudin tersebut.

Sementara itu, ketika hal tersebut ingin di konfirmasi oleh awak medianasional.id ini kepada Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Mukomuko, sepertinya beliau Kakan Kemenag, red, sepertinya terkesan enggan ditemui  wartawan. Sekitar pukul 10:38 WIB Rabu (20/2), kata salah seorang penerima tamu dikantor itu “Bapak mau ke Pondok Suguh, ada kunjungan penting” kata seseorang tersebut.

Namun dua orang awak media dan wartawan media lokal di Mukomuko itu, tak bisa menjelaskan kalarifikasi serta keterangan dari Kakan Kemenag tersebut, karena beliau tidak mau ditemui, sampai berita ini diturunkan.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.