Masyarakat Mengeluh, Lounching Kabupaten Bukan di Morotai Tapi Kota Ternate

Lokasi sail morotai

Morotai, Medianasional.id – Launching Festival Kabupaten Pulau Morotai (land of story morotai) yang akan diselenggarakan tepatnya di Land Mard Kota Ternate pada hari Sabtu tanggal 14 maret tahun 2020, yang nantinya pelaksanaan dimalam minggu menuai keluhan Masyarakat Morotai. Hal ini dikarenakan banyak tempat di Morotai yang bisa dijadikan untuk pelaksanakan Launching kenapa harus di Kota Ternate.

Salah satu warga yang enggan disebut namanya kepada media ini menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pulau Morotai sangat keliru dalam menempatkan lokasi/tempat Launching Kabupaten Pulau Morotai, pasalnya dalam kegiatan yang akan berlangsung di Kota Ternate itu tidak dapat di saksikan oleh masyarakat Morotai secara keseluruhan kerena jangkauan yang sangat begitu jauh.

ADVERTISEMENT

“Pemda harus jelih dalam berfikir soal masyarakat morotai yang ingin menyaksikan langsung meriahnya Launching kabupaten pulau Morotai, tapi kenapa ini dibuat di kota ternate” sesalnya.

Ia juga menuturkan bahwa, Morotai saat ini tercatat telah memiliki banyak tempat untuk dijadikan pelaksanaan kegiatan misalnya Launching, dan jika dilihat tempat kegiatan yang ada di Morotai bisa menampung ratusan pengunjung bahkan ribuan, tapi kenapa pelaksanaannya harus dilakukan di Kota Ternate. Sementara kegiatan yang akan laksamana merupakan hajatan Masyarakat Morotai, namun Masyarakat Morotai sendiri tidak bisa menyaksikan secara langsung.

Terpisah Salah satu Mahasiswa yang sementara melanjutkan studi di Kota Ternate menjelaskan berkaitan dengan Launching bertempat di Land Mard kota Ternate yang melibatkan seluruh Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Pulau Morotai itu bukan keterwakilan dari 6 kacamatan yang ada Morotai, namun pada prinsipnya kegiatan seperti ini wajib hukumnya di laksanakan di Morotai bukan di Ternate.

“Semasa Kepemimpinan Bupati Beny Laos suda dua kali launching di 2019 dan 2020 itu dilaksanakan di kota ternate,” sesalnya.

Menurut kajian di internal kami bahwa ini murapakan hajatan besar masyarakat Morotai, namun masyarakat hanya menjadi penyedap telinga, karena tidak bisa disaksikan langsung oleh masyarakat Morotai yang ekonominya di bawa rata-rata bisa dibilang hanya orang elit yang mampu menyaksikan kegiatan ini. (SB)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.