Marak Proyek “Siluman”, Belum Ada Satu Bulan Pengerjaan Sudah Rusak

Tulungagung45 Dilihat

 

Tulungagung, Medianadional.id – Banyaknya pekerjaan proyek pembangunan jalan dan penahan jalan yang tidak memasang papan nama/informasi menjadi sorotan Media selaku kontrol sosial.

Diduga proyek siluman itu marak dikerjakan di wilayah Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Seperti di wilayah jalan kecamatan Karangrejo sampai Kecamatan Sendang Proyek Pembangunan Jalan dan Penahan jalan yang juga tidak ada papan informasi proyek yang seharusnya berisi data pelaksana proyek, sumber anggaran dan nominal pagu anggarannya berapa dan dikerjakan oleh CV apa tidak ada terpasang di lokasi proyek.

Salah satu Proyek pembangunan penahan jalan yang ada di Dusun Mojogitik Desa Gedangan kecamatan Karangrejo dinilai asal – asalan pengerjaannya.

Salah satu warga sekitar berinisial SWN saat dikonfirmasi mengatakan memang pembangunan penahan jalan tersebut dinilai asal-asalan, yang menurutnya campuran semennya kurang, menjadikan mutu pekerjaan jelek dan cepat rusak saat kena air.

“Untuk pasangannya semennya kopong (kurang), akhirnya kena air cepat rusak”, katanya. Sabtu (2/11/19) lalu.

SWN juga membenarkan kalau untuk timbunan itu hasil bongkaran aspal sepanjang jalan yang akan dibangun.

“Iya mas benar, untuk uruknya (timbunan) ini dari bongkaran aspal jalan yang mau di bangun, sepanjang jalan ini,” tambahnya.

Sementara itu dalam pantauan media, pengerjaan proyek pembangunan aspal di sepanjang jalan Kecamatan Karangrejo sampai Kecamatan Sendang masih dalam pembangunan dasar/ beton sebelum jalan akan dimulai pengaspalan.

Salah satu warga sendang yang tidak mau disebutkan namanya mengaku kecewa adanya pekerjaan proyek jalan yang dinilai asal- asalan yang mutu pekerjaannya sangat jelek.

“Proyek di sepanjang ruas jalan Desa Gedangan – Sendang dalam pengerjaannya belum ada satu bulan sudah banyak yang retak- retak, apalagi nanti setelah di aspal, mutu jalan tidak akan bisa bertahan lama karena dasarannya/betonnya saja sudah banyak yang rusak. Sebaiknya Dinas terkait melakukan perbaikan atau pembongkaran untuk pengerjaan ulang, nanti kalau tetap dipaksakan untuk pengaspalan mutu pekerjaan jelek dan cepat rusak dan juga hanya buang- buang aspal saja,” katanya dalam Vidio.

Reporter: Arsoni

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.