Batang,medianasional.id
Warga masyarakat desa Pasekaran kec. Batang setiap malam Jum’at Kliwon (hitungan penanggalan Jawa) giat melaksanakan tahlilan (ngaji) bersama di Masjid area pemakaman Astana Pasekaran, dengan penuh hikmat, dan dipimpin oleh pemuka agama /ustad setempat. Acara dimulai pukul 20.00 WIB hingga selesai.
Tahlilan merupakan kegiatan masyarakat Islam di pulau Jawa, yang terjaga dan terawat hingga kini, khususnya warga NU (Nahdatul Ulama), tradisi ini bertujuan mengirim doa kepada para arwah leluhur yang sudah meninggal dunia, dan juga sebagai media perekat silaturahmi guna menjalin harmonisasi antar warga.
Khususnya warga desa Pasekaran, maupun warga Batang sekitar area kec. Batang yang berdekatan dengan area Pemakaman Astana Pasekaran (Pemakam Para Bupati Batang) baur bersama warga giat melaksanakan Tahlilan pada malam Jum’at Kliwon (penanggalan Jawa) tepatnya di Masjid area Pemakaman Astana Pasekaran.
Kegiatan rutinitas ngaji bersama warga (Tahlilan) dimaksudkan untuk mengirim doa kepada para pemimpin Batang (Adipati /Bupati) yang telah berjasa memimpin keberdaan Kab. Batang selama ini, sehingga sangatlah wajib bagi warga masyarakat menjaga dan merawat tradisi Tahlilan, agar generasi kedepan dapat melanjutkan budaya tinggallan para wali di bumi Jawa.
Selain sisi mengirim doa, kebiasaan warga masyarakat Jawa setelah selesai Tahlilan, kerap menyempatkan waktu berdiskusi, atau ngobrol santai sesama warga masyarakat guna mengenalkan sosok para Adipati / Bupati Batang dalam lintas sejarah Kab. Batang
Terkhusus kegiatan ngaji bersama (Tahlilan) tahun ini, sangatlah memiliki arti penting dan mendalam, mengingat tahun ini Kab. Batang berusia – 57, sudah lebih setengah abad usia perjalan panjang Kab. Batang dalam keberadaannya. Sehingga sudah barang tentu catatan sejarah Kab. Batang tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan Makam Astana Pasekaran.
(Sukirno)
