Launching Komunitas Pesangrahan Goes oleh Walikota Jaksel Marulloh Matali

Jakarta83 Dilihat

Jakarta, Medianasional.id – Kamis, 10 Oktober 2019 di kantor Kecamatan Pesanggrahan, Walikota Jakarta Selatan Marulloh Matali membuka Komunitas Pesanggrahan Goes, ditandai dengan pelepasan burung merpati diiringi bunyi terompet yang ditiup para peserta guna meriahkan kegiatan tersebut.

Dalam sambutanya, Matali menegaskan pentingnya menjaga dan menambah kesehatan dengan bersepeda. Dan yang tak kalah penting, bersepeda bukan sekedar olahraga, melainkan akan menjadi alat transportasi seperti masa lalu.

“Kita bersyukur di Pesanggrahan sudah terbentuk komunitas seperti, Petasan Teko, Gaul, BBGC dan lainya. Saya harapkan mulai saat ini, bersepeda bukan lagi sekedar olahraga, tapi dijadikan alat transportasi yang harus dipopulerkan menjadi tren,” imbuhnya.

Pada itu, cuaca mendung seperti akan hujan. Matali pun bertanya kepada peserta peserta, “Jika hujan turun, apakah acara goes akan di lanjutkan?” Dengan semangat pencinta olahraga sepeda menjawab, ” lanjut.”

Lebih jauh Marulloh Matali menceriterakan pengalamanya bersepeda di Pasar Minggu pada Selasa, (8/10) lalu. Ketika itu hujan turun, namun kegitan goes lanjut terus.

“Saya tidak apa-apa, saya merasakan semakin bugar. Alhamdulillah, ternyata bersepeda saat hujan juga berkah. Mulai hari ini, kita jadikan sepeda sebagai alat transportasi populer, dan sepeda pun tak harus mahal. Apalagi wilayah Pesanggrahan yang ada jalur busway, pasti enaklah bersepeda menuju halte, lalu naik Trans Jakarta kemana-mana,” pampang Marulloh Matali yang di dampingi oleh Munjurin selaku Sekretaris Kota.

Namun, dibalik lounching tersebut, banyak juga masyarakat yang menilai kegiatan tersebut sebagai pencitraan semata. Sebab kebijakan untuk mengguakan sepeda sebagai alat transportasi, tidak dibarengi dengan pembangunan infrastruktur sebagai medianya.

“Iya dong pak, jika gubernur dan walikota ingin menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, sebaiknya mereka malakukan perencanaan dan pembangunan sarananya. Jika hanya seperti ini, bisa dikatakan sumir,” ungkap Setiadi warga Pesanggrahan.

Warga lain juga menyoroti minimnya sosialisai dan tidak banyak melibatkan masyarakat luas, terutama anak- anak sekolah di sekitar Pesangrahan yang rata-rata terpantau menggunakan sepeda motor untuk sekolah.

Untuk itu, masyarakat mengharapkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan serta walikota melakukan aksi nyata guna menjadikan sepeda sebagai alat transportasi dengan merencanakan dan membangun infrastruktur jalur sepeda, sehingga tidak meninggalkan kesan pencitraan.

Penulis: Rap Turnips

Editor : Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.