Mukomuko, medianasional.id – Harapan serta upaya para atlit pemain bola kaki Usia (U 21), ingin mengharumkan nama baik kabupaten Mukomuko. Lagi-lagi gara-gara mengalami minimnya pendanaan, membuat urungnya diberangkatkan. untuk berlaga di di tingkat provinsi Bengkulu, dalam rangka Porprov IX di kota Bengkulu. Ternyata upaya para atlit muda itu, seakan kandas ditengah jalan, serta terdengar aroma yang sangat miris kedengarannya. Karena mengalami kekurangan anggaran (Minim Dana, red). Padahal para atlit-atlit muda tersebut, sebelumnya telah mengikuti Traning Center (TC) tiga hari. Dikarantinakan pada salah satu penginapan di keluarahan Koto Jaya kecamatan Mukomuko. Akhirnya apa hendak dikata, upaya itu seakan terisia-sikan. Pasalnya, sejumlh 24 orang atlit pemain bola kaki ditambah 6 orang ofesial urung berngkatkat. Dikarenakan untuk kebetuhan pemberakatan dan selama ikut bertanding di Kota Bengku tersebut, membutukan dana sekitar Rp 80 juta.
Perihal itu diungkapkan Weri Tri Kumaria.SH yang merupakan Sekjen Asosiasi Futsal Kabupaten Mukomuko (SAFKM), via ponsel Minggu (29/04). Kata pria yang akrab dengan sapaan Weri itu, seharusnya tanggal (28/04) kemaren, para atlit tersebut sudah diberangkatkan. Dan semestinya dihari Minggu (29/04) ini, mereka para prmain bola U 21 itu, sudah tiba di Kota Bengkulu. Diungkapkan Weri lagi, yang membuat para remaja itu merasa sangat kecewa, karena tidak jadi diberangkatkan. Semetara meraeka telah bersusah berlatih, untuk menuai hasil terbaik.
“Diperkirakan dana yang tekumpul hanya ada Rp 10 juta. Sedangkan untuk pemberankatan dan selama dalam bertanding itu, ditaksir membutuhkan dana Rp 80 juta.” Ungkap Weri.
Lebih jauh Weri memaparkan, atlit muda tersebut telah 3 hari berada di wima menguti TC. Ditambah persiapan latihan untuk keberangkatan telah menghabiskan waktu 45 hari. Karena tidak jadi berankat sekitar pukul 21:10 wib malam Minggu (28/04), para atlit tersebut telah dikembalikan kerumahnya masing-masing. Yang terdiri dari utusan di berbagai kecamatan di sekabupaten. Yakni perwakilan dari kecamatan Lubuk Pinang (Lupi), Air Manjuto, bahkan ada salah satu berasal dari desa Silaut, (Daerha Perbatasan Mukomuko Dengan Sumatera Barat). Diantaranya, bernama Gibran, Angga, Gogon, Edo, Yosa dan Dodi, serta mengaku merasa dikecewakan.
“Para anak muda itu mengaku kecewa berat. Karena telah mengikuti bebagai pelatihan. Namu pada akhirnya tidak jadi diberangkatkan. Apakah tidak malu kita, dengan kabupaten yang lain berbicara masalah dana. Seharusnya Pemkab mensuport para atlit itu. Ini kalau saya perhatikan, semakin hari makin tidak tentu arah dan kebijakan yang diterapkan.” Kesal Weri.
Dikonfirmasi Pelaksana tugas (Plt) Sekjen Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Mukomuko, Fazal.S.Sos. Tidak membatah pihaknya mengalami kekurangan anggaran. Menurutnya, PSSI di Mukomuko tidak mempunyai pos pembiayaan melalui Komite Nasional Indonesia (Koni) setempat. Sedangkan dalam bidang dimaksud, harus dikelola dengan cara swadaya organisi itu sendiri. Dilanjutkannya, perihal itu telah dibicarakannya kepada bupati Mukomuko, Choirul Huda. Serta diarahkannya persoalan itu, kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat. Untuk mengatasi masalah minimnya dana tersebut. Serta pihak DLH akan melakukan segala upaya. Terhadap pihak perusahaan perkerbunan kelap sawit dan pabrik CPO.
“Namun entah apa penyebabnya, kita tuggu dari DLH, tidak ada realisasinya. Dan pada prinsipnya bapak bupati, sangat mendukung hal itu. Uang Rp 10 juta itu dari beliau (Bupati, red) yang diberikannya langsung. Dirasakan tidak mencukupi, kami masih dalam upaya mecarikan dana agar anak-anak U 21 itu, tetap akan diberangkatkan. Memang benar tadi malam, semua atlit sudah dipulangkan kerumahnya masing-masig. Akan tetapi ada upaya dari pihak kita, tetap berusaha akan memberangkatkan. Intinya U 21 itu tetap kita berangkatkan, walaupun dengan kedaan apa adanya. Sekita pukul 17:00 wib sore nanti, mereka akan kita berangkatkan.” Pungkasnya.(Aris/Ras)
