KKN UPS Tegal dan Pemuda Tani HKTI Kab. Tegal Sosialisasi Aplikasi InaRISK,  dan Pengolahan Sampah

Jawa Tengah, Tegal134 Dilihat

Tegal, medianasional.id | KKN Desa Kepunduhan Kecamatan Keramat dan Pemuda Tani HKTI Kabupaten Tegal adakan kegiatan diskusi bersama Karang Taruna desa Kepunduhan, BUMDes Kepunduhan dan Ibu PKK desa Kepunduhan, tentang pengolahan sampah menjadi pupuk organik, di Aula Balai Desa Kapunduhan. Jum’at, 27/11/2020.

Siti Nurjanah mahasiswa KKN UPS selaku pembicara dalam sosialisai InaRISK, masyarakat harus tanggap dan sigap terhadap penyebaran virus corona, dengan pemanfaatan teknologi berupa aplikasi, penyebaran covid bisa kedeteksi ” InaRISK ini aplikasi yang di bilang membantu untuk mendeteksi penularan covid 19, dalam aplikasi ada pertanyaan-pertanyaan tentang sejauh mana masyarakat bersosialisasi di masa pandemi ini, jika di situ ternyata masyarakat melanggar protokol kesehatan, kemungkinan besar mudah tertular covid 19, pungkasnya

Kordinator desa Putri Ipkar Sinara Asih mengatakan hari ini kita harus ambil peran pemuda dan mahasiswa bersama-sama , gotong royong melawan covid ini, menjaga kesehatan masyarakat, disisi lain sektor pertanian ini juga bisa kita kembangkan untuk menjaga ketahanan pangan ” dampak covid ini masyarakat, pemuda harus ambil peran bergotong royong memulihkan keadaan,menjaga kesehatan masyarakat dari kemunhkinan-kemungkinan penularan, disisi lain dampak sosio ekonomi bidang  pertanian bisa kita kembangkan juga, untuk menjaga ketahanan pangan. Tandasnya

Turut hadir Agung Purwanto kordinator kecamatan mengatakan, dampak covid ini semua sektor terkena dampak salah satunya petani, ditambah dengan perlu digali dalam  hari ini kita gali kira-kira apa yg bisa kita lakukkan, salah satunya bisa mengurangi biaya petani, bisa menjadi substitusi dari pupuk non organik. “Hari ini harus kita gali apa yang harus kita lakukan, dampak covid juga terhadap petani, memanfaatkan pupuk organik untuk mengurangi biaya petani, dengan memanfaatkan pupuk organik sebagai pengganti pupuk non organik, biayanya tentu lebih murah”

Ketua Pemuda Tani HKTI Wahyu Syaefulloh mengatakan pupuk organik ini trobosan untuk masyarakat sebagai pengurangan dampak sampah terhadap lingkungan, sosial ekonomi dan kesehatan. ” pupuk organik merupakan trobosan dari masyarakat ,pertama untuk menyerap sampah. Di kabupaten Tegal produksi sampah setiap hari kalau kita kalkulasikan perorang 0,5 kg dalam sehari mencapai 700 ton, ini tentu berdampak terhadap kelangsungan hidup, secara sosial ekonomi, lingkungan dan kesehatan, kesehatan di masa seperti ini harus di jaga ekstra”

Wahyu juga menambahkan pengolahan sampah Rumah Tangga bisa dijadikan alternatif untuk mengurangi meluapnya  sampah, dan bermanfaat untuk di bidang pertanian” sampah rumah tangga bisa kita olah, yang organik bisa di jadikan pupuk, yang non organik bisa kita olah bisa menjadi nilai ekonomis, bisa kerajinan atau bisa di kembangkan menjadi energi “tandasnya

Kontributor : Wahyu Syaefulloh
Editor : Abu Bakar Sidik

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.