Ketua FKDT Riau Laporkan Kondisi Terkini MDTA Kepada Gubernur Riau

Riau128 Dilihat

Pekanbaru, medianasional.id – Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Provinsi Riau, Mukhlis S.P.d.i, melaporkan secara langsung kondisi proses belajar Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) dan Kegiatan Porsadin, Kepada Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar, M.S.i. Minggu (16/08/2020), yang dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur Riau.

 

ADVERTISEMENT

Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah Provinsi Riau, Mukhlis S.P.d.i mengatakan, bahwasanya kondisi terkini perkembangan MDTA yang ada di Provinsi Riau dalam proses belajar mengajar tetap masih daring dan tugas belajar dirumah. Kemudian untuk rencana kegiatan PORSADIN ke-4 yang direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Juni 2021 nanti, tetap dengan melihat perkembangan terkini masalah Pandemi Covid -19.

 

“Kita juga mengucapkan terima kasih atas sambutan dan kesediaan bapak Gubernur Riau dalam menerima rombongan kita, selanjutnya kita juga memohon bantuan dan masukannya untuk perkembangan Diniyah kedepannya. “Semoga MDTA yang kita banggakan ini dari tahun ke tahun semakin maju dan berkualitas, sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama,” ungkap Mukhlis.

 

Sementara itu, Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar, M.S.i, dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan, bahwasanya kegiatan proses pembelajaran dari Pondok sampai ke Diniyah tidak di izinkan untuk tatap muka dan belajar melalui during dan kebijakan – kebijakan dari sekolah, serta mensosialisasikan wajib menggunakan masker di setiap kegiatan sehari – hari.

 

“Karena kondisi Pandemi Covid 19 terkini masih memprihatinkan, sebab terus bertambah setiap pekannya. Kemudian kondisi keadaan APBD saat ini terus mengalami Rasional Anggaran, untuk itu Syamsuar meminta semuanya, terutama para Ustadz dan Ustazah agar terus berdo’a bersama. Supaya musibah ini segera di hilangkan di negara ini oleh Allah SWT,” pungkas Gubernur Riau. ( Rilis / Robinson Tambunan). 

 

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.