Kemenparekraf Gelar Sosialisasi di Raja Ampat

Papua Barat115 Dilihat
Sekertaris Deputi Bidang Pariwisata dan Economic Kreatif pada Kemenparekraf, Ahmad Rekotomo saat membuka kegiatan di Dolphin Resort, di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (17/12/2020) siang. (Foto Zainal La Adala).

Raja Ampat, medianasional. Id- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi menggelar Sosialisasi Protokol Kesehatan dan Kebijakan di Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,di auditorium Dolphin Resort,di Waisai,ibukota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (17/12/2020) siang.

Sekertaris Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Ahmad Rekotomo saat membuka acara dalam sambutannya menyampaikan, Raja Ampat merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sektor Pariwisata yang besar serta sudah dikenal luas terutama akan keindahan alamnya. Sudah banyak wisatawan yang menjadikan Raja Ampat sebagai tujuan wisata. Dimasa pandemi ini dapat dijadikan momentum bagi Pariwisata sehingga dapat menjadi destinasi yang berkualitas.

“Tentunya dengan memperhatikan nilai-nilai utama dalam pariwisata berkualitas, yaitu pariwisata berkelanjutan, kepuasan,pengalaman,minat khusus, SDM terampil dan adopsi teknologi,”ujar Ahmad.

Menurutnya, upaya pemerintah untuk mengembaliikan kepercayaan masyarakat sekaligus menjamin keselamatan dan Kesehatan produk dan pelayanan yang diberikan oleh usaha Parekraf adalah dengan disusunnya Panduan Pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability (CHSE) atau Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian lingkungan di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Panduan tersebut selanjutnua dapat menjadi acuan dalam penyusunan kriterea penilaian bagi usaha Pariwisata yang akan melakukan sertifikasi CHSE.Perkembangan usaha pariwisata dari tahun ke tahun terus meningkat,seiring dengan adanya kebijakan kemudahan dalam berusaha yang saat ini sudah berbasis online,”kata Ahmad.

Kemajuan tersebut,lanjutnya, tentunya harus diimbangi dengan ketersediaan data yang uptodate ,bak data usaha maupun SDM di Biding Parekraf. Saat ini Kemenparekraf sedang menyusun suatu platform dasboard /database industri pariwisata dan ekonomi kreatif dimana setiap pelaku usaha dapat mengisi platfrom tersebut agar perkembangan data jumlah industri Pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terpantau.

“Mari betsama kita membangun pariwisata dan ekonomi kreatif kabupaten Raja Ampat,”tandas Ahmad. 

Ditempat yang sama Sekda Raja Ampat, Yusuf Salim menuturkan, harapannya semua pelaku usaha wisata  bisa menerapkan protokol kesehatan yang telah disusun. Demi kelangsungan usaha wisata, juga demi citra Raja Ampay yang baik dimata wisatawan. Baik itu wisatawan mancanegara  maupun wisatawan lokal (nasional).

“Karena pandemi Covid-19 berdampak luar biasa pada semua pelaku usaha wisata. Dengan sosialisasi ini diharapan pelaku usaha makin paham dengan  protokol kesehatan,”ungkapnya. 

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Yusdi Nurdin Lamatenggo kepada media nasional mengatakan, harapannya semua usaha wisata dan objek wisata dapat menerapkan protokol kesehatan secara konsisten, kemudian mereka mengikuti program registrasi CHSE (clean, healt, savety, environment).

“Dengan registrasi ini akan menjadi jaminan sehingga turis yang datang akan merasa nyaman dan sehat sambil berwisata di Raja Ampat,”pungkasnya.

Informasi yang diperoleh,narasumber pada kegiatan kali ini dr. Grace Hananta, Taufik Istiqlal,Mega Indah bersama membawakan meteri yang berkaitan dengan Industri Ekonomi Kreatif.

Kegiatan Sosialisasi Protokol Kesehatan dan Kebijakan di Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selama 1 hari itu, di ikuti puluhan orang perwakilan dari hotel,restoran, homestay, transportasi wisata, guide wisata, pelaku ekonomi kreatif, dive centre dan dinas terkait daerah setempat.

Editor: Zainal La Adala.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.