Kartini Kartini Indonesia

Artikel, Jakarta722 Dilihat

Inspirasi Wanita Indonesia di Era Milenial

Moment Penting dalam bulan April ini, khususnya bagi kaum hawa, yang Pertama, tanggal 08 April, tanggal ini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Perempuan Sedunia (Intenational Women’s Day). Dan, yang Kedua, tanggal 21 April yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua, diperingati sebagai Hari Kartini, untuk mengenang jasa-jasa besar RA Kartini bagi perempuan Indonesia.

Dalam rangka mengisi, dan menggali nilai-nilai dari dua moment penting tersebut, khususnya Hari Kartini, 21 April, serta keprihatian kita semua di-masa pademi ini, Parahyangan Post mengangkat sosok dan profil para Wanita yang begitu banyak kiprah dan peranya dengan berbagai latar belakang, sesuai bidang kiprahnya masing-masing.

Mereka tidak sekedar berbagi pengalaman sesuai dengan kiprahnya dalam bidangnya masing-masing, tetapi juga kepeduliannya ditengah pandemic Covid-19. Banyak sekali peran dan kiprah kaum perempuan yang begitu gigih dan terus berkarya ditengah pandemic saat ini, mengabdikan dan mendedikasikan dirinya untuk kepentingan orang banyak, di tengah masyarakat.

Semoga profil dan kisah dari masing-masing sosok wanita ini akan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang, untuk bisa mengambil suri tauladan dalam gerak dan kiprahnya untuk kemajuan bangsa dan negara kita, termasuk bagaimana pesan mereka untuk kaum hawa ditengah pandemic Covid-19 ini, semoga.

Tim Media Nasional, telah mewawancari sekitar sepuluh profil wanita yang penuh inspiarsi, untuk terus menyebarkan pesan-pesan kebaikanya, agar menjadi penyemangat bagi para generasi untuk terus berkiprah ditengah derita Pandemi Covid-19. Berikut sosok dan profilnya, sebagai berikut :

  • Dr.Giwo Rubianto Wijogo, M.Pd, Ketua Umum Konggres Wanita Indonesia (KOWANI)

Ketua Umum Konggres Wanita Indonesia (Kowani) yang mewadahi sekitar 97 organisasi wanita Indonesia. Disamping itu, Dr. Giwo Rubianto Wijogo, M.Pd juga menjadi Ketua Pita Putih Indonesia (PPI), Ketua Uum Gerakan Wanita Sejarah (GWS), dan Ketua Umum Nasional Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM).

Sedangkan dalam kancah internasional, istri IR Rubianto Mantu (alm) Gubernur DKI Jakarta, Wijogo juga menjabat sebagai Vice President International Council of Women (ICW) 2018 – 2021.

Menurut Dr. Giwo, saat ini dunia telah memasuki era 5.0, untuk itu perempuan Indonesia harus siap menjawab tantangan zaman. Lebih lanjut, Ketua Umum Kowani ini juga mengingatkan, bahwa dalam masyarakat 5.0, apalagi dalam kondisi saat ini, ditengah pandemic Covid-19, kita benar-benar dituntut untuk melek teknologi.

“Pembelajaran secara daring, bagi anak-anak kita misalnya, semuaya menggunakan teknologi dimana kita sebagai orang tua, tidak saja dituntut untuk ikut aktif mendampingi anak-anak, tetapi juga harus paham akan penggunaan teknologi tersebut”, jelas Dr. Giwo.

Satu hal yang tidak boleh dilupakan, menurut Dr.Giwo Rubianto Wijogo, “kita sebagai kaum wanita juga harus tetap meberikan kepedulian tidak saja kepada keluarga kita semata, tetapi juga kepada lingkungan sekitar kita. Dari lingkup yang terkecil, dan pada akhirnya lingkup yang lebih besar, bangsa dan nagara, untuk saling peduli kepada sesama”.

  • Hj. Fifi Syarifah Kabul (Ketua Umum Dian Kemala PP Polri), “Terus Membantu Para Istri Keluarga Polri”

Ketua Umum Dian Kemala PP Polri, periode 2021 – 2026, mantan penyanyi zaman dulu dan istri (alm) Irjend Firman Gani, mantan Kapolda Metro Jaya. Dalam kondisi keprihatinan seperti saat ini, dalam kondisi ditengah pandemic Covid-19, Hj. Fifi Syarifah Kabul, lebih banyak stand by dan selalu memantau perkembangan, terutama kondisi mereka para rekan dan koleganya.

Disamping itu sebagai Ketua Umum Dian Kemala PP Polri, Hj. Fifi , juga banyak membantu para istri kelurga para pensiunan Polri, termasuk bagi mereka yang terdampak akibat Covid-19. Hj. Fifi berpesan, dalam kondisi seperti saat ini, hal yang harus dilakukan oleh kita semua, agar tetap sabar dalam menghadapi apa yang terjadi ditengah-tengah kita. Disamping itu dirinya mengajak kepada keluarga besar Polri khususnya untuk tetap mengedepankan kepedulian kepada sesama.

“Banyak diantara kita yang masih perlu untuk dibantu, agar mereka tetap tegar dalam menghadapi pandemic Covid-19, kebersamaan ditengah kesulitan akan membuahkan kekuatan,” jelas Hj. Fifi.

  • Hj. Melani Leimena Suharli, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat/Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat  “Jangan Lupakan Peran dan Partisipasi Kaum Perempuan”

Biasa disapa dengan Hj. Melani, wanita yang baru saja dilantik menjadi Ketua Perkumpulan Wanita Pejuang (PWP) periode 2020 – 2025 beberapa waktu lalu. Wanita pemilik nama lengkap, Hj. Melani Leimena Suharli ini selalu tenang dalam pembawahanya merupakan Puteri DR. Johannes Leimena mantan Waperdam di era Presiden Soekarno dan sebagaimana kita tahu pada waktu peristiwa Gerakan 30 September (G30S) PKI Jenderal A H Nasution bisa selamat dari penculikan karena melompat dari belakang rumahnya ke rumah DR. Johannes Leimena tetapi penjaga rumah DR. Johannes Leimena yaitu Karel Sasuitubun mati tertembak.

Dan pada saat itu Hj Melani masih kecil namun peristiwa itu terus membekas di dalam sanubarinya. Sebagai lahan perjuangannya untuk menyuarakan dan memperjuangkan kaum perempuan.

Saat ini selain aktif sebagai Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Hj. Melani merupakan mantan wakil ketua MPR RI pertama dari seorang perempuan. Dan berbagai prestasi lain sangatlah banyak yang telah diukir Hj. Melani, pada prinsipnya dalam setiap berkarya, “jangan lupakan peran dan partisipasi kaum perempuan”, jelas Hj. Melani.

  • Dr. Chandra Motik, SH, M.Sc, – Ketua Umum WIMA (Women Maritime Association Indonesia) dan Pakar Kelatutan Wanita

Berpartisipasi Aktif dan Saling Menolong Sesama

Sosok Wanita satu ini dikenal sebagai pakar kelautan wanita di Indonesia, ini merupakan hal yang sangat langka bagi kaum hawa untuk menekuni soal kelautan. Kepedulian dan kiprahnya dalam urusan kelautan ini, Dr. Candra Motik menjabat sebagai Ketua Umum WIMA (Women Maritim Association Indonesia).

Melalui WIMA inilah kiprahnya dalam mengedukasi dan mengakat derajat kaum wanita, ia torehkan dalam setiap gerak kegiatanya. Bahkan belum lama ini dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia, menggelar berbagai kegiatan yang terkait dengan edukasi dan meningkatkan kapasitas kaum wanita.

Ditengah pandemic Covid-19 saat ini, Dr. Chandra Motik berpesan untuk para kaum wanita, agar tetap menjaga kesehatan, taati protokol kesehatan, sesuai aturan dari pemerintah dan jangan lupa, ikut berpatisipsi aktif dilingkungannya masing-masing untuk saling menolong kepada sesama.

  • Desy Sulistyorini (Direktur Utama PT. Angkasa Pura Suport) – Berani Berkarya, Berdaya dan Mandiri

KARTINI NEGERI – Siapapun kini ditengah berperang melawan sulitnya masa pandemic, demikian salah satu point yang disampaikan, Desy Sulistyorini, Direktur Utama PT. Angkasa Pura Suport. Lebih lanjut, menurut Desy, Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa, khususnya dalam bidang ekonomi.

Meski demikian, menurut wanita yang murah senyum ini, bukan halangan bagi siapapun termasuk kita sebagai wanita Indonesia untuk turut ambil bagian dalam memegang tali kendali kebangkitan ekonomi dengan berani berkarya, berdaya dan mandiri.

  • Dra Tuti Sukarni, M.Si, Kon.S Kepala Sekolah SMA N 80 & Ketua Pusat Nasional Divisi Ikatan Bimbingan dan Konseling Sekolah (IBKS)

DALAM – Masa pandemi ini sangatlah diperlukan perhatian dan bimbingan pada semua anak murid, seluruh sekolah menengah banyak masalah yang perlu harus orang tua ikut memperhatikan dan membimbing anaknya serta harus bekerjasama dengan guru terutama guru bimbingan dan konsling sekolah.

Karena suasana belajar secara daring dan langsung tatap muka itu pasti ada aja kesulitan dan masalah. Karena itu dalam masa pandemi ini meski anak anak secara daring diliburkan namun pengawasan harus lebih ketat.

“Waktu bagi saya lebih padat karena selalu ada pertanyaan dan konsul dari berbagai sekolah. Untuk itu kita harus benar-benar bisa membagi waktu. Dan di tengah pandemic Covid-19 ini, pembelajaran secara daring, mau tidak mau orang tua, terutama ibu harus lebih pro aktif, ikut mendampingi anak-anaknya,” terangnya.

Namun sayangnya, tidak semua orang tua memahami dan juga memiliki waktu cukup, dengan beragam profesinya masing-masing tentunya. Melihat kondisi seperti ini, perlunya untuk saling peduli dan mendukung agar kegiatan pembelajaran secara daring menjadi lebih efektif.

  • dr. Niken Prita Yati. SpAk. (Dokter Spesialis Anak RSUD Cilegon, Banten)Peran Kaum Wanita Ditengah Pandemi Begitu Penting”

SEBAGAI – Wanita Indonesia, khususnya ditengah pandemic Covid-19 seperti saat ini, dr. Niken Prita Yati. SpAk, merasa sangat prihatin, terutama kepada anak-anak. Untuk itu dirinya tidak mengenal lelah, terus membantu warga masyarakat dan anak-anak, agar mereka tetap sehat, terhindar dari Covid-19.

Konsekwensinya dari itu semua, sering dirinya bertugas sapai larut malam di daerah Cilegon, untuk memberikan edukasi masalah kesehatan anak-anak. Memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu dan juga anak-anak, tentang pentingnya menjaga kesehatan untuk diri, keluarga dan lingkungan sekitar.

Selain itu, dr. Niken juga selalu berpesan kepada para ibu agar turut aktif dalam gerakan memutus rantai penyebaran Virus Corona disekitar tempat tinggalnya. Peran kaum ibu ditengah pandemic ini sangat penting, dibeberapa tempat ibu-ibu yang tegabung dalam dasawisma, PKK, dll aktif memberikan sosialisasi protokol kesehatan, disamping itu juga berperan aktif saat dilingkungan tempat tinggalnya ada yang terpapar Covid-19 dan harus isolasi mandiri. Kaum ibu yang aktif mengkoordinir warga agar saling membantu mereka yang terpapar Covid-19.

Peran kaum wanita di tengah pandemic Covid-19, menjadi begitu pentig tidak saja bagi keluarganya, tetatpi juga bagi ligkungan sekitar. Dan sebelum terjun menolong orang lain, satu hal yang harus diingat dan dijaga, tentunya dirinya sendiri harus juga sehat.

  • dr. Ulfa Zuryani (Dokter Muda)Tidak Kenal Lelah Membantu Warga Masyarakat”

GADIS – Kelahiran Aceh, dr. Ulfa Zuryani mengaku sangat prihatin denga kondisi pandemic Covid-19 yang melanda negera kita saat ini. Sebagai generasi muda yang juga berprofesi sebagai seorang dokter, sudah barang tentu dirinya tidak bisa untuk berpangku tangan semata.

Diusianya yang memasuki 24 tahun, dr. Ulfa Zuryani, tidak mengenal lelah untuk terus membantu warga masyarakat sesuai dengan bidang yang gelutinya, terutama dalam bidang kesehatan.

Diakui, dr. Ulfa, pernah dirinya mengabdikan diri untuk membantu warga masyarakat pada sebuah klinik di daerah Ciapus, Bogor, Jawa Barat. Banyak hal dan kenangan saat dia bertugas di Bogor, hal ini menjadi pengalaman dan bekal yang sangat berharga. Selain klinik di Bogor, dr. Ulfa juga berkiparh untuk membantu warga masyarakat di wilayah Aceh.

Di tengah kesibukanya bertugas dan membantu warga masyarakat, dr. Ulfa mengaku pernah juga mendapat tawaran untuk menjadi vokalis lagu-lagu Islami di salah satu studio, tetapi dirinya masih berpikir panjang, untuk mengatur waktu dengan kesibukanya sebagai seorang dokter.

Pandemi Covid-19 ini, menurut dr. Ulfa, “sangat memperihatinkan kita semua, ratusan dokter dan tenaga kesehatan telah berguguran, menjadi korban. Kita semua berdoa agar pandemic Covid-19 ini segera berakhir, dan kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas kita, jangan lengah,” jelas dr. Ulfa Zuryani.

  •  Ipda R Ayyu Miya Ratih Ardhya Garini, S TRK MH – Dires Krimsus Polda Lampung (cucu pahlawan Moh. Bunyamin dan buyut pahlawan Suhaemi Lampung)

GENERASI – Muda Kartini masa kini, tidak berlebihan jika disandangkan kepaada Ipda R Ayu Miya Ratih Ardhy Garii S TRK MH ini, pasalnya wanita yang kini mengabdi di Polda Lampung sebagai Ditres Kriminal Khusus (Krimsus) ini, ingin ikut andil dalam membantu keamanan negara dan bangsa.

Di tengah pandemic Covid-19 saat ini, Polda Lampung ikut berperan aktif dalam pengendalian penanganan Covid-19, bahu-membahu dengan institusi lain dalam Satgas Penanganan Covid-19. Dengan demikian banyak tugas yang harus dilaksanakan, termasuk bagi Ipda R Ayyu Miya Ratih Ardhya Garini sebagai anggola Bayangkari.

Pada prinsipnya menurut cucu dari pahlwan Moh Bunyamin dan buyut dari pahlawan Bupati H Pangeran Suhairi ini dirinya harus tetap siap dalam mengemban tugas. Tidak jarang diakui oleh keponakan dari Irjend Pur Ike Edwin serta ponakan dari Brigjend Pur Edward Pernong dirinya bertugas sampai larut malam, demi untuk membantu warga masyarakat.

Baginya seberat apapun tugas, apalagi demi untuk membantu warga masyarakat akan terus dijalaninya dengan penuh semangat dan tanggung jawab. “Ditengah pandemic Covid-19 ini kita harus lebih peduli kepada sesama,” pungkas Ipda R Ayyu Miya Ratih Ardhya Garini.

  • Esther Christiee SH, (Pengacara, dan Artis, Model) “Kita Harus Saling Peduli Sesama”

LULUSAN – Universitas Padjajaran Bandung ini, sebagai pengaca muda, dirinya baru lulus, Putri (alm) Elisa Yansen Putri Ayu Indonesia (1992), mengaku ditengah pandemic seperti saat ini, dirinya tidak mau berdiam diri. Walaupun diakuinya kantor pengacara dimana dirinya beaktivitas tidak lepas dari dampak pandemic Covid-19, dirinya tidak lantas berdiam diri.

Sebagai generasi muda, diakuinya tetap aktif beraktivitas. Banyak hal yang, aku lakukan, katanya, mencoba menjadi model untuk iklan Bank BJB, Genki, Sushi, proche dan juga ada beberapa tawaran dari salah satu production housen (PH) untuk berperan dalam sebuah film, tetapi dirasa belum cocok untuk peran tersebut.

Harapannya agar pandemic Covid-19, akan segera berakhir. “Dan kita bisa beraktivitas normal kembali, ditengah pandemic saat ini, kita harus selalu saling peduli, menolong kepada siapapun yang terdampak Covid-19, pentingnya gotong royong, saling menolong kepada sesama,” jelasnya.

Penulis : Hj Rolla 

Editor : Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.