Jakarta, Medianasional.id – Ternyata wakil Walikota Jakarta Selatan, Isnawa Adjie benar pejabat “ayam sayur.” Pasalnya, selama ini dia mengatakan tidak ada tebang pilih dalam penegakan Perda.
Namun, ketika diberikan bukti adanya dugaan gratifikasi dan tebang pilih, Isnawa tutup mulut.
Seperti tiga unit bangunan ruko dengan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) rumah tinggal di Jl. Damai RT 02/02 Petukangan Selatan, Pesanggrahan.
Saat ini kegiatan tetap berjalan lancar hingga kondisi 80 persen. Anehnya tidak ada yang berani menindak. Baik dari Citata (Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan), pun dari Satuan Polisi Pamong Praja.
Hal demikian tentu membentuk opini buruk di masyarakat, dengan tudingan adanya konspirasi dan gratifikasi dalam pengamanan bangunan bermasalah.
Selaku wakil walikota Jakarta Selatan, Isnawa Adjie terksesan turut menikmati dugaan konspirasi dari gratifikasi, sehingga dia bungkam.
Kasatpel Citata Kecamatan Pesanggrahan, Grita tidak memberikan klarifikasi terkait pembiaran tersebut.
Sementara Kasatpol PP (Kepala Satuan Polisi Pamong Praja) Jakarta Selatan, Ujang Hermawan dalam kondisi isolasi mandiri.
Seharusnya Ujang dapat memberikan instruksi kepada jajarannya untuk memeriksa dan menindak. Namun, masalahnya jadi bias.
Apakah Ujang sudah perintahkan dan diabaikan? Atau memang tidak ada tindak lanjut atas laporan tersebut, dikarenakan adanya konspirasi?
Penulis: Rap Turnips.
