Gus Yasin Maimoen Hadiri Pelantikan Pengurus JP3M di Ponpes AL Maktab

Pekalongan147 Dilihat

Pekalongan, medianasional.id
Pengurus Jam’iyyah Pengasuh Pesantren Putri dan Muballighoh (JP3M), diharapkan bisa menggiring para ibu mampu mengedepankan akhlaqul karimah, bisa bersinergi dengan pemerintah, serta bekerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan keagamaan.

ADVERTISEMENT

“Saya berharap JP3M dengan gerakan para ibu nyai dan muballiqhoh, kita bisa bersinergi untuk bersama-sama membangun Jateng pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,” ucap putra kyai sepuh kharismatik mbah Maimoen Zubair dan sekaligus politisi partai persatuan pembangunan saat memberi sambutan pada pelantikan pengurus JP3M Kota dan Kabupaten Pekalongan, di Ponpes al-Maktab, Simbang Kulon Kabupaten Pekalongan, Rabu (27/3/2019).

Gus Yasin sapaan akrab wakil gubernur jawa tengah itu menjelaskan, hingga saat ini JP3M hanya ada di Jateng dan DIY, serta mulai merambah ke beberapa daerah di Jawa Timur. Melalui JP3M diharapkan gerakan para nyai dapat berjalan dengan baik dan semakin berkembang ke seluruh daerah di Indonesia.

Lanjut putra Kyai sepuh nan kharismatik KH. Maimoen Zubair itu menuturkan selama ini, Pemprov Jateng bersinergi dengan Tim Penggerak PKK dalam mengatasi sejumlah persoalan di Jawa Tengah. Salah satunya mengenai ketaatan warga masyarakat di dalam membayar pajak, sehingga peran para istri sangat penting untuk mengingatkan kepada suami agar tertib dalam membayar pajak.

“Jika ini digerakan, maka pendapatan pemerintah provinsi dari sektor pajak kendaraan akan meningkat, sehingga pembangunan semakin merata,” tutur Wagub.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil gubernur Taj Yasin mengatakan tahun 2019 Pemprov Jateng mengalokasikan anggaran insentif untuk para pengajar ponpes, TPQ, dan Madin. Total anggaran 2019 sebesar Rp 205 miliar mulai dicairkan per 27 Maret 2019.

“Pada hari ini (27/3) sudah mulai dicairkan dan ini kali pertama. Nilainya tidak banyak, karena awalnya kami mengajukan Rp 300 miliar, semoga tahun depan alokasinya bisa naik,” Jelasnya.

Untuk itu, diharapkan JP3M bersinergi dan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga pendidikan agama, terutama menyangkut pendataan para pengajar, pengasuh pondok pesantren, madin, serta TPQ yang tersebar di wilayah Jateng, sehingga anggaran insentif dapat terserap semua.

“Selain itu, Pemprov kedepan juga akan menganggarkan hadiah untuk para santri dan pelajar yang penghafal Al-Quran,” imbuhnya.

Ketua Umum JP3M Hanik Maftuhah menambahkan, keberadaan JP3M di tingkat kabupaten dan kota menjadi jembatan atau sarana bagi masyarakat, terutama kaum ibu dalam mendidik dan mengayomi masyarakat dari tingkat atas hingga bawah.

“Peran seorang kiai tidak akan sempurna tanpa adanya nyai. Karenanya peran para nyai sangat penting dalam mendidik putra putrinya supaya menjadi generasi yang soleh dan soleha, menjadi alim ulama, profesional, maupun profesi lainnya,” ucapnya.

Reporter : Puji L.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.