Dilema Ahmad Kholid, Pemenang Tender Sembako Covid -19 Dari Dinsos Kabupaten Pekalongan

Pekalongan77 Dilihat


Pekalongan, Medianasional id – Hujatan/kritikan yang menerpa Ahmad Kholid di media sosial ataupun FB selaku pemilik CV.Hasil Mulya pemenang tender sembako covid-19 Th.2020, dengan kontrak senilai Rp 24 Milyar dari anggaran APBD kabupaten Pekalongan. Ahmad Kholid enanggapi berita tersebut dengan santai dan bijaksana. “Pasalnya masyarakat pekalongan kebanyakan sudah tahu harga sembako akan tetapi saya tidak ambil pusing yang penting pengiriman barang ke tiap-tiap kecamatan berjalan dengan lancar di 19 kecamatan kabupaten Pekalongan dan saya tidak akan mengomentari berita medsos itu gak penting, yang penting masyarakat pekalongan pada makan apalagi di bulan puasa penuh berkah, semua yang tahu hanya allah swt. Semua masalah harga sembako yang menentukan tim apresel sesuai E-SBH (elektronik satuan barang harga) 2020, penentuan harga tersebut disaksikan oleh Bupati Pekalongan turut menyaksikan unsur TNI dan POLRI, serta Kejaksaan, juga Dinsos. Harga tersebut bukan patokan nilai akhir masih ada proses pertimbangan audit lagi barangkali terlalu mahal, karena waktu itu dollar masih belum stabil kurs mata uang kita,” ucap kholid ketika dikonfirmasi wartawan media nasional di kantornya.

ADVERTISEMENT

“Menanggapi berita masyarakat di medsos kaitan harga kantong plastik Rp.3.800/biji, itu plus ongkos  (tenaga bongkar muat) dari elemen masyarakat untuk pemberdayaan yang bekerjasama di bidang jasa tersebut, saya sangat salud kerjasamanya dengan orang pekalongan sendiri apa lagi saya sebetulnya orang asli pekalongan cuman istri saya orang denansri wetan kabupaten Batang tempat tinggal saya sekarang. Dulu usaha saya konveksi sekarang usaha saya di holtikultura yaitu petani padi karena keadaan usaha konveksi sudah kolep banting setir jadi petani,” ungkap Ahmad kholid.

“Saya mohon kerjasamanya kepada Bupati pekalongan Asip kholbihi agar mempercepat pencairan anggaran sembako covid 19, terus terang saja saya butuh anggaran untuk memutar belanja barang berhubung saya belum dapat Down Payment (DP) dari kegiatan distribusi sembako covid 19 dari pemerintah kabupaten Pekalongan. Hingga berita ini diterbitkan, tambahnya modal yang sudah saya keluarkan mencapai 11 milyar,” menutup pembicaraan kepada media.

( Sofyan)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.