Diduga Ada Oknum “Bermain”, Truk Lancar Melintas di Bangkinang Kota

Kampar79 Dilihat

Kampar, medianasional.id – Meski surat edaran dari Bupati Kampar No 551/ Dishub -Set / 1073 tentang kelancaran, keamanan, keselamatan, dan kenyamanan dalam berlalu lintas di jalan umum dalam wilayah Kabupaten Kampar, pada bulan Oktober 2018 yang lalu. Namun hingga sekarang Kamis 25 April 2019 masih terlihat banyak truk lalu lalang di jalan Profesor M. Yamin Kecamatan Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar.

ADVERTISEMENT

Kemudian kendaraan angkutan barang yang beroperasi dalam Wilayah Kabupaten Kampar hingga saat ini tampak masih melintasi jalan Profesor M. Yamin Bangkinang Kota. Kemudian sejumlah pengemudi kendaraan angkutan barang yang beroperasi dalam wilayah Kabupaten Kampar, saat Anggota Dishub melaksanakan pengawasan dan penertiban kepada mobil truk yang melintasi jalan Prof. M. Yamin para supir mengakui tidak mengetahui adanya surat edaran dari Bupati Kampar tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kampar, Drs. Mahadi M.H, melalui Kabid Angkutan dan Sarana, Muhammad Nasir mengatakan, “sebagaimana perintah dari bapak Bupati Kampar dan bapak Sekda Kab. Kampar, Yusri, bahwa kendaraan truck barang tidak dibenarkan masuk kota melintasi Jl. Prof. M. Yamin S.H. Sementara itu, truck haruslah masuk ke jalan lingkar Bangkinang Kota. Dalam setiap turun tugas pengawasan dan penertiban di lapangan, Dishub Kab. Kampar selalu berkerjasama dengan Polantas Polres Kampar, dan Kodim 0313 KPR, dengan mengirimkan surat permintaan bantuan petugasnya,” kata M. Nasir.

Kemudian laporan dari anggota Dishub di lapangan, bahwa masih banyak truck yang tetap menerobos masuk melintasi kota, dan juga adanya informasi ada oknum – oknum petugas yang membantu melancarkan para sopir truck itu menerobos masuk Kota.

“Karena selama ini kami sedang melakukan upaya untuk mengetahui siapa oknum tersebut namanya, setelah tahu nanti maka langsung Kadishub akan menemui pimpinannya untuk memberitahu perilaku dari oknum tersebut yang tidak mendukung program pemerintah daerah Kabupaten Kampar,” jelasnya.

Selain itu, Dishub Kabupaten Kampar tetap akan melakukan pengawasan dan penertiban. Dan sangat mengharapkan kesadaran dari sesama petugas, seperti yang dimaksud diatas. Jika benar informasinya itu ada oknum – oknum tertentu yang membantu truck masuk kota, supaya tidak lagi melakukan itu. Supaya mengarahkan armada trucknya ke jalan lingkar Bangkinang kota, karena ini demi kepentingan kelancaran dan kenyaman dalam berlalu lintas dalam kota.


“Kalau terkait video yang kemarin itu begini Kronologisnya, anggota kita di lapangan yang sedang berupaya menghentikan truck yang masuk Kota dan menyuruh putar kembali. Namun angota kita didatangi oleh salah seorang oknum Anggota Korem berinisial WD tadi, seraya ia mengatakan, kenapa trucknya distop dan disuruh putar kembali, begitulah ceritanya,” terang M. Nasir.

Di tempat terpisah, salah seorang oknum anggota Korem yang berinisial WD saat dikonfirmasi oleh awak media melalui telepon selulernya menyampaikan, tidak ada masalah. “Dia tidak ada razia, sudah nampak mobil kita dikejarnya itu saja masalahnya. Dia razia, tapi di dalam kedai? itukan tidak razia namanya, razia itukan ada aturannya. Sedangkan mobil Luvindo saja lewat, tapi masalah video itu urusan pribadinya yang penting kita bertumbuk iya itukan,” kata WD dengan bahasa arogannya.

“Sebenarnya Kemarin itukan dia tidak razia di dalam kedai, setelah mobil ini lewat baru dia kejarnya. Mobil Luvindo sebesar itu tidak ada KIR nya, tidak ditangkapnya”, ucap WD lagi.

Terkait tudingan Ia marah – marah dengan orang Dishub, Ia membantahnya. “Tidak ada marah – marah. Cuma mobil itu dapatnya di Desa Kumantan, bukan di dalam Kota. Tapi melalui kota, sedangkan Luvindo kita tidak bisa memberikan jawabannya lewat saja mobilnya. Kalau memang tidak boleh lewat, kita lewat belakang saja lagi,” tutupnya.

Terakhir menurut masyarakat setempat yang tidak mau disebutkan namanya juga mengatakan kepada awak media, “saat di stop oleh petugas Dishub mobil itu dipelankan dan pura – pura minggir. Siapa yang salah, payah pula saya mengatakannya. Bela ini, bela itu payah pula kita jadinya. Karena pada waktu itu kemarin cuma satu orang petugas Dishubnya, mana pula bisa Ia menangani sebelah sana dan sebelah sini ia juga,” ujarnya. (Robinson)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.