Corana Belum Bisa Dihentikan, Dunia Ketat-Ketir

Jakarta79 Dilihat

Jakarta, MEDIANASIONAL.ID – Sejak merebak tahun lalu, keberadaan virus Corana sangatlah menyulitkan dan bikin dunia ketar-ketir. Pasalnya, efek domino dari virus ini sudah menghambat berbagai sektor perekonomian dunia.

Ngerinya lagi, urusan ibadah pun terganggu dengan adanya penolakan dari Arab Saudi untuk ibadah umroh dari beberapa negara, termasuk dari Indonesia.

Kemenlu masih melakukan negoisasi ke pemerintah Arab Saudi, dan sedang menunggu klarifikasi atas keputusan Arab Saudi menolak jemaah dari Indonesia.

Menteri Perhubungan, Budi Karya mencatat ada 1.200 calon jemaah umrah yang akan diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, ke Arab Saudi.

“500 orang sudah terlanjur terbang ke Arab Saudi, sisanya dibatalkan,” terang Budi Karya.

Seperti diketahui, Arab Saudi menghentikan kunjungan umrah ke Masjid Nabawi untuk sementara sebagai langkah antisipasi.

Seperti dilansir dari SCMP hari Jumat, (28/02/2020), penyebaran kasus infeksi Covid-19 ini bahkan menyerang setidaknya 7 pejabat penting di Iran yang harus dikarantina akibat positif terinveksi.

Wakil Presiden Iran, Masoumeh Ebteker, Wakil Menteri Kesehatan, Harirchi terinfeksi dan dikarantina.

Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Mojtaba Zanouri juga mengaku positif dan sedang dikarintina.

Secara global kasus virus mematikan ini mencapai 83.265 dengan jumlah meninggal 2.858 orang. Pasien yang sembuh pun mengalami peningkatan total 36.436 orang. Sampai saat ini setidaknya 50 negara yang melaporkan temuan infeksi Covid-19 ini.

Kendati demikian, pasien yang sembuh juga mengalami peningkatan dengan total 36.436 Total setidaknya ada 50 negara yang melaporkan temuan kasus infeksi Covid-19 ini.

Sementara ini, para peneliti masih belum banyak menemukan terkait virus Corana ini.

Penulis: Rap Turnips/Berbagai Sumber

Editor : Drajat

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.