Bupati Banyumas Selusuri Tempat Wisata di Banyumas Timur

Banyumas89 Dilihat

Banyumas, Medianasional.id — Salah satu misi Bupati Banyumas pada awal kepemimpinan kedua yang tertuang dalam hasta krida yang ketujuh yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan industri kerakyatan, pariwisata pedesaan dan industri kreatif berbasis sumber daya lokal. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut Bupati Banyumas Achmad Husein terus melakukan upaya mengekplor sumberdaya alam yang dimiliki Banyumas. Setelah membuka jalur wisata Ofroad Baturraden, mengenalkan Bukit Watu Kumpul Desa Petahunan Kecamatan Pekuncen, kali ini Bupati mencoba jalur ofroad disekitar Tambak dan Sumpiuh.

Meski belum ada jalur resmi namun para ofroader sudah beberapa kali mencoba jalanan berbukit disekitar Desa Bogangin dan Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh dan Desa Watuagung Kecamatan Tambak. Bupati Banyumas Achmad Husein bersama istri saat berada di Grumbul Grumbu Kronjot Desa Bogangin Kecamatan Sumpiuh menyempatkan berswafoto dan menyaksikan pemandangan alam. Bahkan untuk memastikan keindahan alam sekitar Sumpiuh dan Tambak menyempatkan diri untuk ngevlog.

“Saat ini saya berada disalah satu bukit di Desa Bogangin Sumpiuh, menemukan tempat yang tak kalah bagusnya dengan yang di Petahunan, disini dapat kita lihat pemandangan alam yang masih asri dan hamparan luas dapat kita lihat Cilacap dan Kebumen,” katanya saat mencoba jalur ofroad Jumat (22/08/2020).

Saat berbincang dengan Kepala Desa Watuagung, LMDH dan ofroader, Bupati meminta kepada semua pihak untuk mengkaji pengembangan tempat wisata baru ini.

Pada uji coba kali ini hanya melibatkan 3 mobil, Bupati dengan Dida istri dan asisten pribadi. Karena baru uji coba mobil dikawal 2 sepeda motor sebagai teknisi. Ao Tularno yang mengantarkan Bupati, menceritakan bahwa jalur ini masih baru dan belum ada kepastian jalur untuk wisatawan nantinya. Karena banyak jalur alternatif yang semua bagus dan menarik.

“Kami masih mencoba beberapa jalur, karena banyak alternatif yang fun hingga yang ekstrim. Yang jarak pendek hingga jarak jauh,” katanya.

Apabila menghendaki jarak jauh, menurutnya bisa melewati Bukit Sentana maupun Watu Jonggol Desa Banjarpanepen masuk Bongangin, kemudian Watu Agung dan transit di Bukit Mahameru yang dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan.

“Untuk sementara kami baru ada 6 mobil, kami belum mempunyai jalur khusus, maupun tarif. Tetapi untuk kisaran ya seperti ofroad Baturraden antara Rp 350 ribu hingga Rp 600 ribu. Untuk jarak panjang disini,” katanya.

Ao menambahkan Bukit Mahameru menjadi tempat transit karena memiliki keindahan alam dan udara masih terasa sejuk.

Editor : Putri

Kontributor : Parsito

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.