Bappeda Dukung IFAD dan Program TEKAD untuk Pemberdayaan Ekonomi Serta Pengentasan Kemiskinan di Maluku

Maluku294 Dilihat

Maluku, medianasional.id – Kepala Bappeda Provinsi Maluku, Anthon A. Lailossa, ST, M.Si saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (26/10) menjelaskan bahwa Kegiatan Coaching Clinic For Head Village, Village Cadre, Head Of Village Economi Institutions At Core Village yang dilakukan oleh Badan Pemerintahan Desa, itu mengenai bagaimana memanfaatkan dana yang dilontarkan oleh IFAD melalui projec TEKAD.

“Yang mana kami (Bappeda) berkepentingan menyinergikan program-program ini dengan seluruh program TEKAD, IFAD dengan seluruh program yang ada di Provinsi Maluku, teristimewa untuk pemberdayaan ekonomi di tingkat masyarakat,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

“Kami ingin supaya program-program kami dan bagaimana sistem perencanaan yang ada di Provinsi Maluku, diketahui oleh mereka sehingga kalau mereka mendapatkan permasalahan dalam pemanfaatan dana – dana IFAD atau TEKAD tersebut, maka mereka bisa juga berkoordinasi dengan semua stackholder yang lain baik itu di pemerintah maupun non pemerintah dan juga program-program yang dibuat tidak bisa berdiri sendiri tapi juga harus sinkron yang satu dengan yang lain, disitulah letak pentingnya kegiatan Coaching Clinic dan kenapa Bapedda itu harus hadir,” tandasnya.

Lailossa menambahkan Program TEKAD ini, didanai oleh IFAD dan lokus mereka di tiga kabupaten tersebut yakni Malteng, SBB, dan SBT yang mana secara strategis dalam pengentasan kemiskinan itu menjadi sangat penting karena disitulah jumlah absolut orang miskin terbanyak yang ada.

“Misalnya bagian tenggara seperti MBD dan lain – lain dimana jumlah absolut itu sangat menentukan dan prioritas bagaimana mengentaskan kemiskinan, itu ada di malteng paling tinggi kemudian kalo digabung dengan sbb dan sbt, maka itu sudah setengah daripada orang miskin yang ada di Provinsi Maluku, oleh karenanya, kalo IFAD dan program TEKAD itu bisa cukup berhasil maka mereka sangat berkontribusi untuk pengentasan kemiskinan di Maluku ini,” ungkapnya.

“TEKAD juga seperti program -program lainnya yang biasanya dilakukan dalam jangka menengah, sehingga kami selalu mencari jalan keluar ketika program-program ini nantinya selesai, maka bagaimana itu bisa berkelanjutan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kepala Bappeda Provinsi Maluku, Anthon A. Lailossa, ST, M.Si menyampaikan, “Saya berharap TEKAD dalam jangka menengah yang mereka sementara lakukan ini bisa merupakan rintisan awal untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehingga bisa sinkron dengan apa yang sudah ada dan dilakukan pemerintah karena TEKAD mempunyai dana yang terbatas, tidak mungkin mengatasi berbagai permasalahan secara komprehensif karena itu pentingnya mereka berkoordinasi dengan yang lain dan sinkron dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah kita diseluruh OPD ataupun juga rencangan yang ada di nasional dan juga dana – dana luar negeri kalo tidak maka program ini tidak akan berhasil. Oleh karena itu. Kami berharap untuk membuka juga kader-kader para petugas IFAD yang disana untuk menjadi kerangka pikir atau persepsi yang sama mengenai hal tersebut”, tuturnya.

Selanjutnya Ia juga berharap terhadap 20 desa ini adalah minimal IFAD bisa mendefinisikan permasalahan yang ada di desa tersebut dan mereka menemukan salah satu kunci bagaimana dia keluar dari sisi ekonomi karena IFAD itu khusus di bidang ekonomi.

“Minimal mereka memberikan gambaran kepada kami di 20 desa ini, apa saja permasalahan yang ada disitu dan menurut IFAD mereka memilih program TEKAD tersebut untuk apa yang harus dikembangkan menjadi prioritas paling awal, sehingga di Bappeda bisa mensinkronkan hal itu hingga pada langkah menengah benar-benar ada produk yang dihasilkan bukan hanya dijual di lokal desa tersebut tapi juga harus ada/tersedia dilokasi desa tersebut bahkan mungkin juga bersaing di Indonesia maupun kanca internasional, karena itu satu-satunya cara supaya desa-desa kita bisa maju di Maluku,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.