Subang, Medianasional.id – Intensitas hujan yang ekstrim sepekan kebelakang mengguyur kabupaten Subang, khususnya Desa Gembor, Kecamatan Pagaden, mengakibatkan debit air di aliran kali Cibarasole meluap dan masuk ke kolam ikan para petani yang mengakibatkan banjir.
Banjir ini yang ketiga kalinya menerjang kolam para petani ikan, banjir pertama yang terjadi pada 3 Januari 2021 yang mengakibatkan sekitar 15 hektar kolam ikan dari 120 pembudidaya ikan mas dan nila mengalami kerugian hingga milyaran rupiah. Banjir kali ini lebih parah daripada sebelumnya, karena permukaan air setinggi hampir 60 cm dari permukaan jalan penghubung Desa Manyingsal ke jalan raya Subang-Pagaden sehingga air tersebut masuk ke rumah warga sekitar.
Saat dikonfirmasi, Tahrum seorang pembudidaya ikan mas mengatakan, “banjir ini diakibatkan curah hujan yang tinggi terjadi tadi malam mulai pukul 01.30 wib sampai pukul 10.30 wib dengan intensitas besar, dan dari hulu ada tanggul yang berlubang hasil pembentukan banjir pertama yang belum ditutup sampai saat ini. Saya berharap kepada Pemerintah agar segera melakukan penutupan lubang tersebut dan langsung ada pengerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) karena dikhawatirkan bila tidak ada perbaikan tersebut banjir akan datang lagi sewaktu-waktu dan akan terus menghantui kami sebagai petani ikan di jalur lengkong cibarasole,” tuturnya.
Terpisah di lokasi banjir, Dedi Suhana sebagai Sekretaris Desa (Sekdes) Gembor, membenarkan bahwa banjir ini lebih parah dari banjir pertama dan kedua, ‘”sekitar 15 hektar kolam pembudidaya ikan mas dan nila serta 5 hektar lahan pertanian rata tergenang air banjir”, ujarnya. (TH)
