Agus Pelopori Omah Organik Di Kawasan Terdampak Rob

Pekalongan59 Dilihat

Kota Pekalongan, medianasional.id Konsep Omah Organik di peruntukkan warga masyarakat yang memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya sempit dan disitu warga memanfaatkan dan mempergunakan untuk kepentingan pertanian yang sifatnya organik, Ucap Agus Dartam, warga Perum Pesona Swadaya Greenland RW 11, Kelurahan Kandang Panjang kota Pekalongan saat di rumahnya, Selasa, 08/01/2019.

Di Omah Organik ini ada sekitar 20 warga yang tergabung dan ingin belajar tentang penanaman tanaman organik dan budidayanya, jelas Agus.

Lebih lanjut Agus mengatakan, bahwa ” Alhamdulillah Pemerintah dan OPD terkait peduli mendukung kegiatan masyarakat tersebut melalui bantuan dan pemberian pelatihan, warga bisa mendapatkan ilmu untuk bisa dikembangkan. Warga masyarakat silih berganti untuk belajar tata cara budidaya organik agar secara ekonomis bisa membantu penghasilan keluarga.” bebernya.

Dengan adanya kegiatan yang positif nantinya akan mengalir pundi – pundi ekonomi bagi masyarakat. Pihaknya berharap dari Omah Organik ini akan menghasilkan manfaat yg luar biasa untuk oranglain dan lingkungan sekitar.

Adanya Omah Organik berawal dari ide cemerlang Agus (48), Omah Organik di Kota Pekalongan dibentuk sejak akhir tahun 2014 dan merupakan salah satu penggerak Kampung Iklim di lingkungan tempat tinggalnya. Banyak tanaman dan sayuran organik yang ia tanam di pekarangan rumahnya seperti aneka tanaman hias, cabai, dan aneka buah-buahan dengan pemanfaatan barang-barang bekas. Dengan adanya Omah Organik tersebut warga masyarakat yang memanfaatkan lahan sekeliling rumah bisa mendapatkan tambahan penghasilan.

Gagasan Agus muncul karena melihat keprihatinan serta kondisi lingkungan tempat tinggalnya yang sering terdampak genangan air rob, dari situlah Agus tergerak hatinya menciptakan program terhadap kepedulian lingkungan yang juga dapat mengedukasi para warga disekitar untuk lebih sadar dan mandiri memanfaatkan lingkungan yang ada.

Agus mengucapkan, bahwa “Omah Organik ini berdiri akhir tahun 2014 saat melihat kondisi lingkungan tempat tinggal kami yang kumuh, daerah langganan rob sejak sepuluh tahun terakhir, banyak orang membuang sampah sembarangan,” jelasnya.

Omah Organik diciptakan untuk pembelajaran kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan melalui pemanfaatan tanaman organik itu, kita buat makanan organik dari tanaman organik yang ditularkan ke ibu-ibu PKK setempat seperti bikin sale, cheese stik dan sirup dari tanaman mangrove, tanpa bahan kimiawi, ” Lanjutnya.

Lanjut Agus pada saat musibah rob besar terakhir di Bulan Mei 2018, tanaman yang terendam di Rumah Organik masih bisa terselamatkan dengan adanya mikroba yang ia fermentasikan sendiri dan rutin dilakukan seminggu sekali. Mikroba ini juga digunakan untuk meminimalisir penggunaan pupuk buatan, peptisida yang kurang bagus untuk tanaman dan menjernihkan air keruh ataupun air laut.

Reporter : Anton
Editor : Puji_Leksono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.