Tulungagung, Medianasional.id – Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tulungagung melaksanakan Jamasan/siraman tombak kyai upas, yang bertempat di dinas kearsipan dan perpustakaan Tulungagung, Jumat (4/9).
Hadir dalam acara Bupati Tulungagung Drs.Maryoto Birowo,M.M, Ketua DPRD, Forkompinda dan seluruh OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Tulungagung, serta para tokoh agama dan masyarakat Tulungagung.
Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M dalam sambutannya mengatakan bahwa prosesi Jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas pada tahun ini, dilaksanakan dalam masa Pandemi covid 19, untuk itu anjuran protokol kesehatan hendaknya selalu kita patuhi demi untuk kebaikan kita semua.
“Kita harus tetap patuhi protokol kesehatan demi untuk menjaga dan pencegahan penyebaran covid-19. Dan marilah kita berdoa bersama- sama memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Tulungagung tetap Kondusif, aman serta terhindar dari segala mara bahaya dan semakin sejahtera sekaligus ungkapan syukur atas anugrah Tuhan yang telah di berikan kepada kita,” ungkapnya.
Sementara itu kepala dinas kebudayaan dan pariwisata Tulungagung Drs Bambang Hermawan selaku ketua panitia kegiatan mengatakan, tujuannya digelarnya acara ini untuk mengembangkan nilai-nilai tradisi budaya para leluhur yang adiluhung, melestarikan kekayaan tradisi budaya di kabupaten sebagaimana yang tertuang dalam pokok pikiran kebudayaan daerah, serta mewujudkan program nasional yaitu memajukan kebudayaan.
“Untuk melestarikan dan mengembangkan budaya para leluhur yang Adi luhung,demi terwujudnya program nasional demi kemajuan kebudayaan daerah,” katanya.
Pada siraman kanjeng Kyai Upas ini selalu disertai dengan perlengkapan sesaji berupa Tirta Nawa yaitu air dari sembilan mata air (AiPanguripan dari Goa Tritis, Air bilik tengah, Air buntut, Air tempuran, Air Gotehan, Air kelapa, Air Sumur, Air Deresan Randu dan Air deresan Pisang) serta mengikut sertakan Ayam Sapta atau tujuh macam ayam jantan yaitu Mas Kumambang, Rajegwesi, Ayam Cemani, ayam putih mulus, ayam walik, ayam tulak, dan ayam biasa.
Reporter : Soni
Editor : Drajat
