Jakarta – medianasional id
Keduanya dalam panasnya revolusi, kemudian berselisih jalan dan mencari jalan masing-masing serta menemui takdir masing-masing pula.
Jika Mr. Muhammad Yamin yang kelak bergelar Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H. (lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat, 24 Agustus 1903). Kemudian meninggal di Jakarta, 17 Oktober 1962 pada umur 59 tahun) sebagai sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia. Ia juga diakui sebagai salah satu perintis puisi modern Indonesia dan pelopor Sumpah Pemuda sekaligus “pencipta imaji keindonesiaan” yang mempengaruhi sejarah persatuan Indonesia.
Maka sebaliknya Mr. Amir Syarifoedin yang bermarga Harahap ini
lahir di Medan, Sumatra Utara, 27 April 1907. Ia meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 19 Desember 1948 pada umur 41 tahun). Meski sempat menjabat sebagai sebagai Perdana Menteri RI di awal kemerdekaan. Kemudian jatuh akibat Perjanjian Linggarjati. Selanjutnya ia menjadi pemimpin sayap kiri terdepan pada masa revolusi tersebut. Pada tahun 1948, karena terlibat Pemberontakan PKI 1948 di Madiun, ia dieksekusi mati tanpa diadili atas perintah Mayjend. Gatot Subroto. Ia dicap sebagai pengkhianat karena menikam.dari belakang, saat RI menghadapi Agresi Miluter II akhirnya ditembak mati bersama beberapa teman komunis sealirannya.
(Ok)
Editor: Sofyan Ari
