Woow, Mantaap…!!! SMK Negeri 1 Bangkinang Mencetak Lulusan Siap Bekerja

Kampar, Riau156 Dilihat

Kampar, redaksimedinas.com – Dalam rangka persiapan acara penyerahan siswa kepada orang tua/ wali murid SMKN 1 Bangkinang diadakan acara rapat antar semua guru, dan -+ 30 orang murid di ruangan majelis guru SMKN 1 Bangkinang.

Dari pantauan wartawan redaksimedinas.com tampak hadir Kepala Sekolah SMKN 1 Bangkinang, Djunaidi, M.Pd, semua perwakilan sekolah, seperti kepala Tata Usaha ( TU), kepala Program Studi (PRODI), dan wali kelas XII SMKN 1 Bangkinang.

Selanjutnya, usai acara rapat tersebut Kepala SMKN 1 Bangkinang, Djunaidi, M.Pd, saat dikonfirmasi wartawan redaksimedinas.com di ruang kerjanya mengatakan, “acara penyerahan kembali siswa kepada orang tuanya setelah di didik selama 3 tahun, sekolah dan pemerintah sudah menganggap anak itu sudah berkompeten, dan siap untuk masuk dunia kerja.

Kemudian kita kembalikan pada orang tuanya, dan setelah itu biarlah orang tua / wali murid itu nanti yang akan memfasilitasi anaknya masing – masing. Setelah itu berikutnya berarti di tahun itu juga kita akan menerima siswa / siswi yang baru, untuk pengganti siswa / siswi yang telah kita kembalikan kepada orang tua muridnya masing – masing.

Dan konsep kita di sini, memang berusaha untuk semua tindakan dan perbuatan kita punya vilasofi, sehingga kita tidak sama dengan sekolah lainnya. Karena sekolah lain mungkin dalam acara ini membuat baju batik dan lain sebagainya. Kalau kita tidak seperti itu, kalau kita bisa menggambarkan bahwa kita pakai baju hitam putih. Karena memang di indonesia baju hitam putih itu di identitaskan, baju siap pakai. Dan kita lihat saja orang sedang training, LPJ, dan orang sedang di didik, biasa bajunya adalah hitam putih. Makanya nanti anak – anak murid kita, akan kita suruh pakai seragam hitam putih. Dan itu masalah biaya tidak dibebankan kepada orang tua wali murid,” terangnya.

Lebih lanjut acara tersebut akan dilaksanakan setelah ujian nasional (UN) nanti, cuma waktunya belum kita tetapkan harinya. Tapi saya minta tadi dalam arahan saya di acara rapat tersebut, kalau bisa tidak bersamaan dengan sekolah sederajat lainnya, terkhusus di daerah Bangkinang. Supaya tidak mengganggu aktifitas orang tua wali murid, seperti hari rabu pasarnya kota bangkinang.

Kemudian acara akan kita sampaikan dan kita pamerkan sekolah SMKN 1 Bangkinang ini kepada hadirin yang datang. Oleh karena itu nanti akan kita buat namanya SMK ekspo, atau pameran SMK. Dimana sekolah kita ini akan ada 9 paket keahlian, ini akan mengeluarkan semua kemampuannya. Seperti peralatan tercanggihnya, kurikulum, dan visi misi tujuan kompetensi yang ada diprodi masing – masing.

Kita juga akan bekerja sama dengan sponsor – sponsor yang ada di Kabupaten Kampar, makanya nanti salah satu dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI), akan mengadakan servis gratis, contohnya servis sepeda motor. Dan juga sudah bekerjasama dengan Honda, yang Honda nantinya akan melakukan servis gratis, tapi yang gartis itu hanya jasa, untuk pada suku cadang lainnya itu tidak gratis,” ungkap Djunaidi M.Pd.

Lebih lanjut harapan kita tentunya acara ini yang pertama berjalan dengan sukses, kemudian tujuannya tercapai tujuannya adalah :

1. Karena kita juga mengundang Dudi, dan kita akan memberitahukan Dudi yang kita undang bahwa SMKN 1 Bangkinang sudah menyiapkan tenaga kerja untuk para pengusaha. Silahkan dipakai dan terima, tentunya dengan prosedur dan syarat yang ada di perusahaan tersebut.

Kemudian berikutnya masukan untuk promosi, menginformasikan sekolah SMKN 1 Bangkinang ini kepada orang tua yang hadir untuk menyampaikan kepada tetangganya maupun kepada masyarakat dia tempat tinggal, bahwa ada satu SMK yang siap mendidik anak kita untuk bekerja. Kalau di pemerintahan singkatan dari SMK itu adalah, sekolah menengah kejuruan, akan tetapi dibalik itu kita bilang SMK itu adalah, sekolah mau bekerja. Siapa pun yang ingin bekerja inilah sekolah SMKN 1 Bangkinang,” kata Djunaidi sambil tertawa.

Terakhir dikatakan Djunaidi kepada wartawan redaksimedinas.com, pada dasarnya itu namanya bukan perpisahan. “Tetapi adalah penyerahan kembali anak murid kepada orang tuanya masing – masing, karena secara akurat anak murid ini sudah kompeten dan sudah kita didik.

Selanjutnya akan kita kembalikan kepada orang tua untuk leluasa menentukan nasib anaknya masing – masing, tapi insya allah sudah kita jamin anak murid ini sudah kita bekali dan siap pakai, sekolah mau kerja,” pungkas Djunaidi sambil tertawa lagi.( R. Tambunan)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.