Batang, medianasional.id Persiapan sejak dini dalam melatih, mendidik, dan mencetak agar dapat menjadi seorang atlit yang profesional dan mendapat prestasi itu tidak mudah dan perlu proses waktu yang panjang serta dukungan anggaran dan sarana dan prasarana yang memadai.
Hal senada juga di ucapkan Wihaji usai membuka Pekan Olah Raga Daerah tingkat Kabupaten Batang, pembukaaan POPDA berlangsung di Lapangan Dracik Kampus Kelurahan Proyonanggan Selatan Kecamatan Batang Rabu ( 30/10/2019).
“Untuk mencetak seorang atlet yang profesional itu tidak mudah dan tidak bisa instan, tidak seperti kalau kita pengen tempe goreng, hari ini beli, digoreng langsung bisa dinikmati tempe itu,” Ungkap Bupati Wihaji.
Ia juga menuturkan, bahwa untuk menjadi sebuah atlit yang profesional perlu waktu yang lama, yakni dari pembinaan sejak dini dan latihan yang rutin serta disiplin, setelah di gembleng dengan latihan teori dan praktik baru uji coba dengan mengikuti event, guna melatih mental bertanding para atlit. Tak lupa jaga pola makan memang perlu sangat diperhatikan. Kurang lebih pembinaan itu kurun waktu 10 tahun, tentunya dengan sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Ia pun tidak memungkiri sarana prasaran olah raga di Kabupaten Batang belum bisa maksimal, tapi niat dan upaya kita ikhtiarkan ditahun depan mulai dibangun gor Indoor yang nilainya mencapai Rp 19 miliar.
“Kegiatan POPDA seperti ini bagian dari pada menjaring bibit-bibit atlit dan harapannya kedepan bisa menjadi atlit yang profesional,” pungkasnya.
Di tempat terpisah Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Batang Wahyu Budisantoso mengatakan, bahwa pada POPDA tahun 2019 cabor yang di pertandingkan ada 16 cabang olahraga yang diikuti oleh 4.327 atlet, dari pelajar tingkat SD/MI, SMP/MTs dan pelajar tingkat SMA/MA/SMK se Kabupaten Batang dan juga para Official.
“Popda rencananya bakal digelar selama lima hari, sedari 30 Oktober hingga 2 November mendatang,” jelas Wahyu Budisantoso.
Reporter : Puji_L
