Batang, medianasional.id Isu santer di masyarakat adanya nunsa mistik ritual ceblok tandur waringin Alun – Alun Batang pada Rabu, 29/8/18, mendapatkan bantahan dari Bupati Batang Wihaji.
” Tidak ada nuansa mistis pada ritual ceblok tandur waringin Alun – alun Batang, ini semata – mata untuk regenerasi pohon beringin yang hampir mati karena termakan usia,” Kata Wihaji saat di temui di Kantornya Senin, ( 27/8/18).
Lebih lanjut, Memang dalam penanamanya ada prosesinya atau caranya, seperti bibit ringin yang diambilkan dari Keraton Solo dan Keraton Ngayojokarto Hadiningrat, yang jauh sebelumnya kita sudah musyawarahkan dengan tokoh agama, tokoh budaya, Majelis Ulama Indonesia dan pohon beringin tersebut akan kita tanam bersama – sama.
“Rencana prosesi penanaman lima bibit Pohon Beringin pukul 15.00 wib dengan formasi pasukan pengirim 17, 8 dan 45 orang dengan mengenakan baju adat Jawa lengkap,” Kata Wihaji
Selain itu prosesi ini untuk melestarikan kearifan lokal budaya Jawa, karena menanam pohon beringin simbol peradaban pemerintahan dan juga sebagai promosi daerah guna menarik pengunjung wisata untuk mensukseskan tahun kunjungan wisata 2022.
Pohon Beringin merupakan ikon peradaban pemerintahan yang letaknya berada di tengah Alon – alon Batang dan memiliki history yang sangat tinggi dan makna simbolik yang luar biasa, sehingga keberadaanya harus tetap eksis, lanjutnya
” Pohon beringin memiliki makna simbolik sebagai pengayoman, wujud perlindungan, keagungan dan kekusaan,” Kata Wihaji
Kontributor : edo
Editor : Puji_Leksono
