Warga Bandengan Kendal Gigit Jari, Jalan Yang Rusak Tidak Masuk Dalam Program KOTAKU

Kendal259 Dilihat

KENDAL – medianasional.id- Warga Kelurahan Bandengan khususnya di sepanjang jalan Masjid, akan gigit jari. Pasalnya jalan yang sudah rusak bertahun-tahun tersebut tidak masuk dalam program KOTAKU yang dicanangkan pemerintah pusat.

Padahal warga berharap, dengan program KOTAKU jalan Masjid sepanjang satu kilometer yang kondisinya sudah parah, akibat terkena genangan rob bisa diperbaiki.

ADVERTISEMENT

Lurah Bandengan Sutarjo, saat dikonfirmasi mengaku kaget jika jalan yang akan diperbaiki itu jalan Laut, bukan jalan Masjid yang rusak parah.

Terkait hal tersebut dirinya akan menghadap ke dinas terkait dan menanyakan jalan mana yang akan segera dibangun.

“Besok, Jumat (12/11/2021), saya akan menghadap dan menanyakan hal ini kepada dinas terkait. Karena pihak kelurahan sudah mengajukan untuk perbaikan jalan Masjid yang rusak parah, dan dari DPUPR menjawab, perbaikan jalan masjid masuk dalam program KOTAKU,” terang Sutarjo, Kamis (11/11/2021).

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Kendal Moch Noor Fauzi mengatakan, dalam rangka penanganan kumuh, di program KOTAKU proyek multi-years tersebut, selain perbaikan jalan, juga ada penangangan rob yakni dengan pembuatan tanggul dan juga ada beberapa kegiatan lainya.

Menurutnya, upaya yang dilakukan pemerintah dalam program KOTAKU di Kabupaten Kendal difokuskan untuk penanganan daerah kumuh khususnya di Bandengan dan Karangsari.

“Kegiatan lain yang dilakukan dalam program KOTAKU bersamaan dengan pembangunan tanggul adalah pembangunan jalan, yaitu jalan Laut hingga Tempat Pelelangan Ikan TPI Bandengan,” ujarnya.

Noor Fauzi menjelaskan, untuk pembangunan tanggul pantai sepanjang satu kilometer tersebut, dimulai dari Kali Kendal Kelurahan Bandengan hingga Kali Glodok Kelurahan Karangsari.

“Panjang tanggul nantinya satu kilometer, dengan lebar 12 meter dengan ketinggian satu meter. Ini kita lakukan untuk mencegah masuknya rob ke pemukiman warga di wilayah Bandengan dan Karangsari,” jelasnya.

Selain dilakukan pembangunan jalan dan pembuatan tanggul. Program KOTAKU juga akan melakukan penataan permukiman warga.

“Insya-Allah awal pembangunan dijadwalkan bulan depan (Desember-red). Saat ini prosesnya masih tahapan lelang. Karena Disperkrim sifatnya hanya mengajukan bantuan ke Bank Dunia (Word bank). Proyek ini  multi years hingga sampai 2022. Nilai pagunya sekitar Rp 28 miliar,” ungkap Noor Fauzi.

Dirinya menambahkan, selain tiga kegiatan besar, nantinya juga ada kegiatan-kegiatan kecil di wilayah Bandengan, seperti pemasangan pompa dan pembuatan MCK dan sebagainya.

“Saat ini masih dilakukan pembersihan lapak-lapak dan upaya pembebasan lahan. Sedangkan untuk kawasan TPI sendiri nantinya juga dibangun perindustrian,” imbuhnya.

Noor Fauzi juga mengungkapkan, pada prinsipnya warga mendukung program ini, khususnya penanganan rob.

“Karena dampaknya tidak hanya dipermukiman saja, akan tetapi juga sampai di pertanian. Selama ini akibat banjir rob banyak sawah pertanian yang tak bisa ditanami,” pungkasnya. (AERO)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.