Usai Jemput Anak Dari Bali 1 Orang ASN Pemkab Pekalongan Positif Covid 19

Pekalongan124 Dilihat

Pekalongan.medianasional.id.

ADVERTISEMENT

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU dan Taru) Kabupaten Pekalongan BI (58) dinyatakan positif Covid-19. Selain dirinya, istri dan salah satu anaknya juga positif Covid-19.

Diketahui sebelumnya kepala DPU dan Taru berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Kraton. Pada swab tes pertama, hasilnya negatif. Adapun hasil swab tes lanjutan kepala DPU Taru dinyatakan positif Covid-19. Kabar kepastian hasil swab tes lanjutan disampaikan kali pertama oleh Wakil Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid, Rabu (15/4) malam.

Hasil dari swab, satu pasien PDP di RSUD Kraton statusnya naik menjadi positif. Pasien berjenis laki-laki dan ASN di Kabupaten Pekalongan,” kata Wakil Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid.

Menurutnya, untuk riwayat perjalanan, pasien positif ini tertular dari anaknya yang habis pulang dari Bali, “Menurutnya, pasien ini sudah dirawat di RSUD Kraton hampir seminggu lebih.

Hasil tracking, pasien habis jemput anaknya di bandara karena pulang dari Bali. Setelah diperiksa, anaknya terpapar Covid-19 dan saat ini melakukan isolasi mandiri,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwiantoro, didampingi Sekdin Dinkws Budi Darmoyo, Kabid P2P Bambang Riswanto, dan Kepala Dinkominfo Anis Rosidi, dalam jumpa pers, Kamis (16/4), membenarkan kepala DPU dan Taru Kabupaten Pekalongan hasil swab tes kedua positif corona.

Memang benar apa yang di media sudah beredar, salah satu rekan kita kondisi baik dan sehat, walaupun tes swab positif,” tuturnya.

Di katakanya Pasien hingga saat ini di Kabupaten Pekalongan sudah ada 4 warga yang positif Covid-19. Salah satunya dari Kecamatan Sragi yang sudah meninggal dunia, “Untuk tiga warga lainnya yang terpapar virus corona dari Kecamatan Bojong masih satu keluarga.

Disinggung jabatan ASN yang positif Covid-19, Setiawan membenarkan jika yang bersangkutan adalah kepala DPU dan Taru. Dengan temuan positif baru ini, maka semua yang kontak dengan kepala DPU dan Taru akan ditracking. Namun tidak semuanya otomatis akan dirapid tes. Sebab, dalam rapid tes harus tepat.

Kita selalu berinteraksi dan bertemu dengan beliau, maka akan dilakukan langkah tracking dan pemeriksaan. Rapid harus kita lakukan terhadap hasil tracking yang selama periode waktu menunjukan gejala, maka dirapid. Rapid harus tepat manfaat dan tepat sasaran. Tidak semua dirapid,” ujar!nya.

Menurut kepala DPU dan Taru yang menjalani perawatan di RSUD Kraton Pekalongan pada 29 Maret 2020, sudah sekitar 16 hari, “status positif, namun kondisi bagus,

Dikatakan, kepala DPU dan Taru pada tanggal 17 Maret 2020 masih melakukan aktivitas kedinasan, termasuk mengikuti rapat dan telekonferensi Pemutusan rantai penyebaran Covid-19.

Tanggal 17 Maret BI, masih rapat persiapan Pencegahan Covid, 19,”Setelah itu menjemput anak di bandara, dan selang berapa hari merasakan ada rasa tidak nyaman,” terang Setiawan Dwiantoro.

Disebutkan, di saat kondisi yang bersangkutan mungkin lelah, sehingga langsung terpapar virus corona dari anaknya yang baru pulang dari Bali.

Satu keluarganya, tidak semuanya kena. Kondisi tubuh yang masih rentan, maka lebih mudah terpapar Virus Corona. Jika kondisi sehat, akan lebih kuat,” paparnya.

Ditanya dua warga lainnya yang positif Covid-19, ia menyebutkan dua pasien lainnya menjalani isolasi di rumah, karena tidak ada gejala tambahan dan kondisinya sehat.

Sekdin Dinkes Budi Darmoyo, menambahkan, tidak semua warga yang dinyatakan positif harus menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit. Bagi mereka yang positif tanpa gejala dan kondisinya sehat, bisa menjalani isolasi di rumah dengan pengawasan ketat dinas kesehatan.

Jika kondisinya ringan, bisa isolasi di rumah. Namun tetap tidak berhubungan dengan yang lain. Kondisinya berat baru di rumah sakit,” imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, dua orang positif Covid-19 merupakan seorang ibu dan anaknya. Dua warga dari Kecamatan Bojong ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya, karena kondisi keduanya sehat.

Ibunya berusia 58 tahun dan anaknya berusia 25 tahun. Anaknya ini dari Bali dan pulang ke rumah belum melakukan isolasi mandiri karena merasa kondisinya sehat. Dia berinteraksi dengan keluarganya, sehingga ibunya positif corona, “dan masih melakukan tracking dengan anggota keluarganya yang lain,” ujar bupati, saat itu.

Pada saat status kepala DPU dan Taru PDP, Bupati Asip Kholbihi dan enam Kepala OPD juga sudah menjalani rapid tes. Rapid tes juga dilakukan kepada seluruh tenaga medis yang menangani Covid-19.

Dokter juga sudah melakukan rapid tes, karena ada pejabat yang PDP, “Untuk langkah kehatian-hatian beberapa kepala dinas dilakukan sampling untuk rapid tes, dan alhamdulillah hasilnya negatif semua. Sehingga, ini lebih meningkatkan lagi semangat untuk bekerja dalam situasi seperti ini,” ujar Bupati Asip Kholbihi, Senin (13/4).

Dikatakan, rapid tes datangnya bertahap. Untuk tahap pertama, kata dia, sepenuhnya untuk tenaga medis. Tahap kedua, lanjut dia, untuk para kepala OPD yang bersentuhan langsung karena terlibat dalam pencegahan Covid-19.

Tadinya baru enam orang termasuk saya, alhamdulilah negatif semua,.”Menurutnya, semua pejabat yang bersentuhan dengan masyarakat akan menjalani rapid tes. Namun, itu dilakukan setelah semua petugas medis menjalani rapid tes, juga akan diupayakan untuk hasil tracking pihak keluarga yang PDP. (Rudi Sirait)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.