Malang, medianasional.id – Terkait air yang tidak kunjung mengalir di Desa Mulyoasri, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, ternyata adalah hibah tahun 2017, dan tandon yang digunakan untuk menampung air tersebut berdiri di atas tanah milik seorang warga bernama Surtini, Rabu (26/02/2020).
Surtini yang merupakan warga Rt 07 saat ditemui oleh tim media menyampaikan “Itu tanah saya yang di tempati untuk tandon, saya di janjikan tidak boleh membayar sampai tujuh turunan, digratiskan tidak boleh membayar sepeserpun, tapi itu hanya janji-janji omong kosong saja, dan kalau memang air tidak mengalir hingga sampai saat ini saya minta untuk tandon di bongkar, dan kalau tidak mau bongkar ya harus di beli tanah saya, dan kalau di bongkar ya harus ngasih ganti rugi mas” terangnya.
Beberapa warga Muyoasri Rt 07/02 juga menyampaikan “Saya juga amprah satu juta dua ratus ribu rupiah mas, cuma ngalir beberapa bulan, dan setelah itu mati hingga saat ini. Saya akan meminta ke pengurus untuk tanggung jawab, itu kan anggaran dari pemerintah dan warga masih dibebani biaya untuk amprah atau menyalur supaya mendapat air bersih” ucap warga yang engga di sebutkan namanya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Mulyoasri, Muhammad Santoso didatangi ke rumahnya tidak ada di tempat, dan saat tim media mencoba menghubi lewat via telepon hingga beberapa kali namun tidak menjawab, padahal tim media bertujuan untuk mengklarifikasi dan konfirmasi terkait hal tersebut. (Bersambung)
Reporter : TIM
Editor : nrt