Sinergitas BLK Bersama Pemda dan Pelaku Usaha Meminimalisir Pengangguran di Maluku

Maluku379 Dilihat

Maluku, medianasional.id – (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Ir. Sadali IE, M.Si menghadiri dan membuka acara Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pilot Project Kerjasama Pusat Pengembangan Keahlian/Skill Development Center (SDC) Provinsi Maluku yang bertempat di Aula lantai 1 Manise Hotel Jl. Wr. Supratman No. 1, Tanah Tinggi, Sirimau, Ambon. Jumat, 23 September 2022.

Narasumber dari kegiatan ini adalah Kepala Bappeda Provinsi Maluku, Dr. Anthon Lailossa ST. M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh BLK ini adalah untuk mencari solusi dari berbagai pandangan untuk bagaimana melatih masyarakat secara maksimal sehingga dapat mengimplementasikannya. Ini merupakan suatu hal yang sangat berguna dan searah dengan kebijakan pemerintah daerah dalam penurunan pengangguran di Maluku.

ADVERTISEMENT

“Jadi Kami diundang untuk melihat strategi pengangguran itu sendiri oleh pengembangan kapasitas unggulan ataupun juga berbagai iklim yang mengembangkan ekonomi secara keseluruhan dan menyerap pengangguran, dimana iklim ekonomi, stabilitas sosial dan politik harus berjalan sehingga industri-industri dan aktivitas ekonomi bisa bertumbuh dengan baik sehingga penyerapan tenaga kerja itu bisa lebih baik lagi,” tuturnya.

Kepala BLK Ambon, As’adiya, ST. MT menjelaskan bahwa Pembekalan kompetensi di masyarakat untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja maupun dunia industri, membutuhkan kolaborasi dan koordinasi dengan pemerintah maupun unsur industri dan dunia usaha.

“Sehingga diharapkan adanya keterbukaan teman-teman dari dunia usaha dan dunia industri tentang apa saja yang menjadi kebutuhan kerja, dan dengan adanya bantuan dari pemerintah daerah baik itu dari Bapedda Maluku, Dinas tenaga kerja kota Ambon maupun dinas-dinas lainnya, sehingga sangat membantu proses BLK disini,” ujarnya.

Ir. Steiven B. Patty, M.Si Kepala Disnaker Kota Ambon, sangat memberikan apresiasi terhadap rapat koordinasi ini, dimana dalam rapat koordinasi ini, bisa saling sinkronisasi sehingga bisa mengentaskan kemiskinan, mengurangi tingkat pengangguran baik itu di dunia kerja atau dunia industri.

“Dimana BLK mempersiapkan calon tenaga kerja yang sudah dibina dan siap untuk berkompetensi dalam dunia usaha maupun dunia industri,” terangnya.

“Saya memberikan apresiasi untuk BLK Ambon karena sangat respon terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di kota Ambon terutama yang berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan sehingga sangat membantu Kami khususnya dari ketersediaan SDM calon tenaga kerja untuk berkompetensi di dunia kerja maupun di dunia industri,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Maluku dan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dan Industri Daerah (FKLPID) kota Ambon, Thenny J.Barlola mengatakan bahwa ASDC ini perlu diadakan karena merupakan tolak ukur bagi pelaku usaha. Sehingga dapat mengeliminir pengangguran, dan diharapkan agar hasil dari rapat ini bisa dipakai oleh BLK untuk menentukan arah yang lebih tepat, dan untuk Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Ambon jangan segan segan membuat kegiatan seperti ini karena dengan kegiatan seperti ini dapat mengeliminir inflasi.

“Kalau kita lihat di Kota Ambon bahkan di Maluku ini tidak ada pengusaha-pengusaha besar atau pihak swasta yang bikin kegiatan-kegiatan besar, contohnya mungkin orang-orang kaya itu lebih banyak ada di Jakarta, jadi kalau government spending ini bisa digalakkan untuk semua bidang dan semua dinas dijalankan maka semua akan terpenuhi supaya ujung-ujungnya Multiplier effect dan pihak swasta itu akan kembali bergeliat dan menjadi kuat di Maluku,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Biro bidang Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Hubungan Masyarakat (AKPHM) Ir. Daniel H. Nanuru, M.Si menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini sangat bermanfaat karena yang dihasilkan adalah SDM, tenaga kerja yang difasilitasi dengan sertifikat-sertifikat profesi sehingga setelah selesai Pelatihan siap diserap ke dunia industri, selanjutnya di dunia pendidikan juga ada Program merdeka belajar kampus merdeka, yang kegiatan penyerapan materi adalah 20 SKS, mungkin saja bisa kerjasama dengan lembaga pelatihan (BLK) melalui dinas ketenagakerjaan supaya dapat berkerjasama untuk pada saat semester tertentu sehingga mereka bisa menawarkan 20 SKS, supaya dapat menjawab program pemerintah merdeka belajar kampus merdeka di Unpatti.

Untuk itu diharapakan agar ada implementasi nyata, buka lahan siapkan lahan, industri, dan rekrut tenaga kerja dari BLK yang sudah memiliki sertifikat, sehingga langsung diperkerjakan di tempat itu, dengan sendirinya kedepan dampak dari kemiskinan itu semakin berkurang, pengangguran semakin berkurang dampak ekonomi semakin naik.

“Rencana Pemda Maluku untuk daya serap tenaga yang keluar dari pelatihan ini berapa banyak setiap tahunnya kapan pelaksanaan industri itu yang direncanakan untuk dikembangkan itu dilaksanakan, itu yang paling penting, jangan hanya di wilayah depan saja yg diperhatikan tetapi juga harus memperhatikan bagain belakang sehingga perlu dikembangkan sektor ekonominya seperti begitu,” tutup Nanuru.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.