Kajen, medianasional.id – Tugas berat sukarelawan yang tergabung di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan dalam menangani bencana kadangkala diabaikan oleh masyarakat. Mereka kurang mengerti betapa kompleknya aktifitas para sukarelawan ini ketika menangani suatu musibah atau bencana alam. Harapannya kalau mereka paham, ketika ada masalah dilapangan masyarakat akan aktif membantu minimal dengan memberikan informasi.
Hal tersebut menjadi gagasan bagi Kantor BPBD Kabupaten Pekalongan untuk mensosialisasikan tentang tugas dan fungsinya. Oleh karena itu baru baru ini (18/4) TK ABA Desa Tunjungsari Kecamatan Siwalan berkunjung untuk melakukan kegiatan Simulasi Anak Tanggap Bencana.
Sebanyak 28 siswa ini diberi pelajaran tentang ilmu dasar pengenalan cara evakuasi mandiri, cara menaiki perahu dan mengayuhnya, pengenalan mobil dapur umum, mobil unit reaksi cepat, dan berbagai peralatan untuk pengamanan saat menangani bencana.
Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Bambang Sujatmiko menyambut positif kegiatan ini karena dapat membangun kapasitas & kapabilitas terkait kesiapsiagaan bencana dengan harapan mulai sejak dini anak diperkenalkan untuk mengenali ancaman bencana & penanggulangannya.
“Hendaknya Siaga Bencana dimulai dari diri kita, anak anak, keluarga dan komunitas,” terang Bambang Sujatmiko.
Hal ini juga merupakan bagian dari dukungan OPD terhadap Program Gerakan Kota Layak Anak, khususnya untuk membangun kesadaran dan kewaspadaan tanggap bencana bagi anak sebagai prioritas untuk mendapat perlindungan.(red)