Debat Publik Putaran Pertama Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 

Jawa Tengah65 Dilihat

Semarang, medianasional.id – Enam tema debat parpol Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah menetapkan enam tema sebagai bahan pertanyaan dalam debat pilgub putaran pertama yang digelar pada 20 April 2018 di Patrajasa Semarang.

ADVERTISEMENT

Enam tema tersebut adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, memajukan daerah, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, penyelesaian persoalan daerah, menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten/Kota, serta memperkokoh NKRI dan kebangsaan.

Demi kenyamanan, ketertiban, serta kelancaran debat, KPU Jawa Tengah memberlakukan pembatasan bagi warga pendukung masing-masing paslon yang akan hadir di Hotel Patra Jasa. Jumlah pendukung masing-masing paslon itu hanya dibatasi maksimal sebanyak 125 orang.

Dalam Pilgub Jateng, Ganjar-Yasin didukung koalisi PDIP, PPP, Golkar, Demokrat, NasDem, dan Hanura. Sementara Sudirman-Ida didukung Gerindra, PKB, PAN, PKS, dan PBB.

Berbeda Gaya Busana dua pasangan kandidat cagub-cawagub Jateng sudah tampak hadir di ruang tunggu sebelum naik ke atas panggung debat. Mereka menggunakan gaya busana yang berbeda. Jika Ganjar-Yasin kompak mengenakan busana koko putih, Sudirman-Ida kompak mengenakan busana batik.

Dua moderator yakni Tommy Tjokro dan Putri Ayuningtyas sudah membuka acara, dan mereka memanggil setiap pasangan kandidat Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauziya

Ketua KPU Jawa Tengah Joko Purnomo naik ke atas panggung debat menyampaikan sambutan dan memberikan  pesan sebelum debat perdana Pilgub Jateng berlangsung.

Penyampaian Visi dan Misi Dua Pasang Kandidat

Moderator mempersilakan kedua pasang kandidat untuk menyampaikan visi dan misi mereka dalam Pilgub Jateng 2018. Ganjar Pranowo sebagai cagub nomor urut 1 memulai lebih dulu menyampaikan visi dan misi. Selanjutnya, giliran pasangan  Sudirman Said/Ida Fauzia  sebagai cagub nomor urut 2 menyampaikan  visi dan misinya.

Sudirman Said  Langsung Tancap gas pol dalam  menyampaikan Visi dan Misinya
dalam menyampaikan visi dan misinya Sudirman Said  langsung tancap gas pol langsung menjatuhkan lawannya dalam Pilgub Jateng 2018.

Sudirman Said menyoroti pertumbuhan ekonomi di bawah target rata-rata, kemiskinan, pengangguran, dan menyatakan kartu tani gagal mensejahterakan petani di daerah.

Lebih lanjut Sudirman, Karena itu kami datang dengan 22 janji kerja, bukan janji kampanye. Inilah komitmen untuk bekerja setelah kami menang dalam  Pilkada menggantikan Pak Ganjar Pranowo nanti, kata Sudirman disambut sorakan pendukungnya.

Pertanyaan Tentang Kependudukan dan Pendidikan

Banyak persoalan kependudukan dan pendidikan di Jawa Tengah. Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan adalah 12,23%. Angka putus sekolah usia 16-18 tahun masih 32.1%, angka pernikahan dini 3.876 orang, dan angka kekerasan terhadap perempuan tahun 2017 sebanyak 2.411 korban, dan partisipasi kerja perempuan banyak terserap di sektor informal. Apa yang akan pasangan kandidat lakukan untuk persoalan di atas.

Sudirman Said menjawab, hulu dari semua itu adalah kemiskinan. Sehingga untuk mengurangi itu semua adalah mengurangi kemiskinan. Ida menambahkan pihaknya memiliki komitmen untuk menurunkan kemiskinan jadi 6% dalam waktu lima tahun, menciptakan 5 juta lapangan kerja. Dan menargetkan itu semua dikerjakan bersama pemerintahan yang bersih dari korupsi. Ia juga menargetkan dapat mengembangkan 1 juta wirausahawan perempuan.

Tanggapan pasangan Ganjar dan Yasin, Ganjar sebagai petahana mengaku memahami data tersebut, dan ia menyatakan akan menciptakan tenaga kerja dengan memberikan akses pendampingan dan modal, terutama bagi kelompok perempuan. Yasin menambahkan pihaknya berharap akan tercipta 100 pengusaha baru sebagai jalan pengentasan kemiskinan.

Kemudian, soal pernikahan dini, ia menyatakan itu bisa diatasi lewat edukasi pendidikan.

Tentang Keagamaan dan Sosial Budaya

Jawa tengah merupakan provinsi dengan kebudayaan yang beragam dari mulai keraton, banyumasan, pesisir. Pertanyaan: Strategi mengatasi potensi perpecahan dari persepektif sosial budaya?

Ganjar menyoroti enam karesidenan yang memiliki pendekatan berbeda dalam mengatasi hal tersebut. Ia pun mencontohkan gaya rembukan dalam menyelesaikan masalah, pelibatan majelis ulama, dan forkompida.

Kesempatan Sudirman menjawab, mengawali dengan mewanti-wanti kepada pendukungnya untuk menunjukkan budaya Jateng yakni santun dan religius.

Sudirman berkeluh kesah dirinya kerap disebut sebagai antek Yahudi. Namun, kata dia, pemimpin harus ditengah agar menjangku dan menyentuh dengan adil.

Oleh yang kiri disebut kanan, oleh yang kanan disebut kiri. Tapi itulah fungsi pemimpin, menjangkau semua, merajut persatuan,” kata Sudirman.

Ida, menambahkan semangat yang harus dibangun warga jateng adalah semangat cinta tanah air.

Ganjar Pranowo  Ingin Jateng Jadi Benteng Pancasila

Ganjar menanggapi ingin melanjutkan pelaksanaan pendidikan karakter termasuk dengan melibatkan universitas-unive oilrsitas, budayawan, dan menambah literasi agar Jateng tetap menjadi bentengnya Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Yasin menambahkan pihaknya ingin membangun perpustakaan yang berbasis di pesantren.

Menanggapi itu, Sudirman mengatakan Jateng sebagai tempat menyatunya warna-warna. Itu, kata dia adalah warisan sejarah di mana semua agama dan budaya besar berkembang di wilayah tersebut.

Sudirman Said mengatakan bahwa “Pemimpin harus bisa menjaga warisan itu. Yang ke depan kita harus ambil nilai-nilai baik itu kejujuran, gotong royong sopan santun. Itu adalah bagian nilai kita di jateng kalau itu dijalankan oleh pemimpin insyaallah lingkungan akan tenang, adem,”

Tanggapan Pertanyaan Kedua Tentang Keagamaan dan Sosial Budaya

Jawa tengah merupakan provinsi dengan kebudayaan yang beragam dari mulai keraton, banyumasan, pesisir. Pertanyaan: Strategi mengatasi potensi perpecahan dari persepektif sosial budaya?

Menanggapi itu, Sudirman mengawali dengan mewanti-wanti kepada pendukung dirinya untuk menunjukkan budaya Jateng yakni santun dan religius.

Tanggapan Ganjar dan Yasin
Ganjar sebagai petahana mengaku memahami data tersebut, dan ia menyatakan akan menciptakan tenaga kerja dengan memberikan akses pendampingan dan modal, terutama bagi kelompok perempuan. Yasin menambahkan pihaknya berharap akan tercipta 100 pengusaha baru sebagai jalan pengentasan kemiskinan.

Yasin Memberi Pertanyaan soal Kemiskinan di Jateng pada Ida

Memasuki sesi tanya jawab antarkandidat, Yasin mengawalinya dengan memberikan pertanyaan soal kemiskinan di Jateng kepada cawagub nomor urut 2, Ida Fauziyah.

“Mas Ganjar menurunkan angka kemiskinan di Jateng sebesar 2,211 persen. Dan, itu angka yang sangat bagus dan nomor dua di nasional. Mbak Ida tahu apa permasalahan untuk mencapai angka tersebut?” Tanya Yasin.

Menanggapi itu, Ida menyatakan angka kemiskinan yang turun itu tak sesuai target dari Ganjar Pranowo sebagai gubernur.

“Saya kira, kalau kita bicara data masih ada 12,23% penduduk Jawa Tengah yang masih kategori miskin, dan itu di atas rata-rata kemiskinan nasional,” kata Ida.

Ia pun menyorot dari 4,5 juta penduduk Jateng yang miskin, yang paling mendapat dampak adalah perempuan. Ia pun menyorot itu tak dijadikan persoalan serius oleh pemprov Jateng sebelumnya.

Ida pun membandingkan penurunan kemiskinan di era Ganjar dengan saat Jawa Tengah masih dipimpin gubernur Bibit Waluyo yakni berhasil menurunkan 5,7 persen. Ida juga mengklaim andai terpilih bersama Sudirman memimpin Jateng pihaknya optimistis penurunan itu bisa 6 persen.

Yasin menyatakan 2,21% itu lebih baik dibandingkan provinsi lain. Ia menyebut Jawa Timur dan DKI Jakarta.

Ida dan Yasin Beradu Pendapat Soal Perhatian pada Diniyah

Ida Fauziyah dan Taj Yasin beradu pendapat soal perhatian untuk Diniyah dan pesantren di Jawa Tengah. Ida menilai dari perjalanan dirinya di Jawa Tengah mereka tak mendapatkan perhatian dari Pemprov.

Menjawab itu, Yasin menegaskan bantuan pemprov terhadap pesantren dan diniyah itu sudah tinggi. Ia pun meminta Ida memahami bahwa hampir seluruh pesantren di Indonesia masih dalam tahap izin. Ia pun menyorot soal aturan dalam UU 23 tahun 2014 bahwa lembaga-lembaga yang dibantu harus berbadan hukum.

“Kami sudah menggelontorkan bantuan sosial, bantuan hibah ke pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan. Tapi tak bisa terserap karena ijin dari lembaga tersebut baru tahap kepengurusan,” ujar Yasin.

Menanggapi itu, Ida pun mengklaim andaikan terpilih pihaknya menjanjikan anggaran itu. Itu, kata dia tergantung niat politik. Dan berjanji akan memberikan bantuan sosial kepada ponpes Rp100 juta untuk sarana prasarana. Dan Rp110 miliar per tahun untuk diniyah.

Sudirman Menyinggung Soal e-KTP ke Ganjar

Sudirman menyinggung soal e-KTP kepada ganjar. Sudah sejauh mana perkembangannya yang sudah direkam dan mendapatkan e-KTP.

Menjawab itu, Ganjar menyatakan dirinya memiliki data setiap hari. Ia menyatakan untuk perekaman itu diperlukan beberapa faktor dari mulai alat, slistrik, hingga suplai blangko dari Kementerian Dalam Neger. Ganjar mengklaim dirinya memiliki wag untuk mempercepat perekaman.

Sudirman menyindir soal perhatian dan tanggung jawab seorang pemimpin. Sudirman menyatakan bagi dirinya, pemberian e-KTP adalah bentuk keadilan sosial.

“Begitu dpt e-KTP bisa diperlakukan dengan adil. Kita harus berjuang untuk wujudkan sistem identitas tunggal, maka pemungutan pajak, distribusi sukses termasuk hak pilih dapat dijalankan dengan baik,” ungkap  Sudirman.

Ganjar pun menanggapinya bahwa itu sudah dilakukan pihaknya, ia pun menyatakan transparansi informasi soal e-KTP dan penerbitannya itu pun tercantum jelas di Disdukcapil Jateng setiap harinya.

Ganjar Sindir Janji Sudirman Soal Lapangan Kerja

Ganjar mengaku terkejut mendengar janji Sudirman Said ingin membuka kesempatan kerja lima juta dalam lima tahun. Ia mencontohkan kesempatan kerja 17,1 di 2017, pengangguran 800,39, dan angkatan kerja 18 juta.

Ganjar ingin tahu formula apa yang akan dibuat Sudirman untuk menciptakan lima juta lapangan kerja dalam lima tahun. Menjawab itu, Sudirman menjelaskan setiap tahunnya 1,5 juta masuk angkatan kerja. Menanggapi itu, Ganjar mengutak-atik angka dengan asumsi lapangan kerja menurut Sudirman.

“Kalau pertumbuhan di Jateng 0,7 angkatan kerja seusai kerja bonus demografi 5,56, kalau tingkat pengangguran 3,75 saya bayangkan kalau penganggur itu 823,9 juta tiap tahun kemudian kita beratkan satu juta. maka dalam satu tahun ke depan yang menganggur dua setengah tahun akan selesai. Lah tiga tahun ke depan pekerjaan untuk siapa karena untuk menciptakan saya menghitung itu setiap 1 persen pertumbuhan hanya 0,27 persen terserap. artinya membutuhkan perkembangan ekonomi 19-20 persen maaf menurut saya tidak mungkin.”

Pernyataan Penutup Kedua Paslon

Ida yang mewakili Paslon 2 menyatakan persoalan kemiskinan di Jawa Tengah sangat serius, atas dasar itu pihaknya menargetkan penurunan kemiskinan di Jateng hingga 6 persen, membuka lapangan kerja hingga 5 juta. Dan ia mengharapkan dukungan warga Jateng.

“Kesiapan itu bukan hanya siap kalah, juga siap menang untuk bekerja,” ujar Ida disambut seruan kemenangan dari Sudirman.

Sementara Yasin yang mewakili Paslon 1 menyatakan pihaknya ingin mensejahterakan, karena itu tugas sebagai pemimpin. Lalu, Ganjar menambahkan bahwa pilgub jateng berlangsung teduh dan mencontohkannya seperti apa yang terjadi saat ia dan Yasin mendatangi Sudirman untuk makan bersama di angkringan.

“Saya ingin tegaskan, ini calonnya dua. Tapi yang menang satu,” kata Ganjar. (Son)

Posting Terkait

ADVERTISEMENT
Konten berikut adalah iklan platform MGID, medianasional.id tidak terkait dengan isi konten.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.