Seorang Guru SMP 2 Winongan Tampar Muridnya Gara- Gara Rambut Panjang

Jawa Timur194 Dilihat

Pasuruan, medianasional.id – Berawal dari pemeriksaan rambut yang akhirnya seorang guru memotong rambut dan  menampar muridnya, di SMP 2 Winongan Jalan Jeladri, Kecamatan Winongan, Sabtu (02/11/2019).

Wilujeng Esti R, selaku kepala sekolah SMP 2 Winongan saat di datangi beberapa awak media dengan tujuan mengklarifikasi hal tersebut pada tanggal 18 oktober 2019 minggu lalu di kantornya, menjelaskan, bahwa dirinya  baru satu setengah bulan pindah ke SMP 2 Winongan. Ia juga  menjelaskan bahwa ” Masalah ini berawal dari pemeriksaan rambut yang di lakukan untuk kelas 7 dan kelas 9, karena takut memberi penjelasan yang salah Bu Esti memanggil Bu Yanu, pada akhirnya kami di pertemukan dengan dengan Bu Yanu” ujarnya.

Menurut pengakuan Bu Yanu seorang Guru yang terkenal Arogansi dan mempunyai  ilmu bela diri Tae Kwon Do ini, menjelaskan dari awal mengenai kasus tersebut namun penjelasan dari Bu Yanu  yang kami dengar tidak sama dengan apa yang telah dijelaskan Irfandi ( murid ) yang di tampar, dan sangat menyimpang.

Selang beberapa hari kemudian kami mendatangi rumah Irfandi kembali,  saat itu kami juga di temui oleh orang tua Irfandi dalam tujuan untuk mempertanyakan  perkembangan disekolah terkait permasalahan tersebut, namun apa yang  kami temui, ternyata Irfandi sudah 2 (dua) hari tidak masuk sekolah, saat kami tanya jelas Irfandi, malu karena selalu di pojokkan (bully ) oleh Bu Yanu (guru ), dirinyapun juga merasa enggan dan malas untuk kembali masuk sekolah.

Hal ini juga di sampaikan oleh saudara Eko kakak dari Irfandi alumuni di sekolah tersebut kepada awak medianasional,  dirinya pun sewaktu masih sekolah menyampaikan bahwa Bu Yanu pernah juga berbuat kasar terhadapnya, juga kepada  teman-teman alumni sejajarannya.

“Hal ini tidak bisa dibiyarkan Mas, karena ini bisa berdampak kepada siswa-siswi  yang akan daftar masuk sekolah di SMP 2 sini nantinya yang jelas mereka terauma dan takut karena mendengar masalah seperti ini Mas,” jelas Eko.

Masih lanjut Eko “Saya juga siap membantu Mas kalau saya dimintai untuk mengumpulkan dan mendatangkan teman -teman Alumni dan teman yang lain yang sudah pernah dikasari oleh Bu Yanu,” imbuh Eko.

Keluarga Irfandi berharap agar Bu Yanu tidak lagi mengajar di SMP 2 Winongan atau dimutasikan, karena sudah banyak murid yang disakiti (bully) dan berjumlah kurang lebih 13 murid termasuk alumni.

Reporter : Joko

Editor : Sunarto

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.