Seorang Balita Meminta Rambut Gimbalnya Dipotong Bapak Presiden Jokowi

Wonosobo85 Dilihat

Wonosobo, MEDIANASIONAL.ID – Seorang balita yang bernama Farida Dian Arafah, usia 3 tahun yang merupkan putri dari pasangan Hariyadi dan Marfua’ah alamat Pandansari Kelurahan Mudal Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah meminta rambut gembelnya (gimbalnya) di potong oleh bapak Presiden Joko Widodo.

Keluarga berharap Bapak Presiden Joko Widodo berkenan memotong rambut Ananda Farida Dian Arafah agar rambut gembel (gimbal) nya tidak tumbuh lagi.

Sebagaimana legenda yang berkembang di masyarakat Wonosobo bahwa biasanya, sebelum dilakukan prosesi pemotongan (ruwatan), si anak akan mengajukan suatu permintaan. Permintaan ini harus dituruti oleh orangtuanya.

Sebagian masyarakat sekitar meyakini, jika pemotongan dilakukan tanpa melalui upacara tertentu (bukan atas kemauan si anak atau permintaannya tidak dikabulkan), rambut gembel (gimbal) yang sudah dipotong akan tumbuh gembel kembali.

Prosesi pemotongan (ruwatan) rambut gembel (gimbal) sangat sakral dan kental dengan nuansa adat masyarakat sekitar Wonosobo. Belum lagi, beragam kudangan atau permintaan unik para anak gembel yang kadang di luar nalar. Seperti meminta telur ayam, tikus, boneka, mobil bahkan ada yang cuma meminta bermalam dirumah neneknya.

Masyarakat Wonosobo khususnya sekitar Dieng mempercayai anak berambut gembel tersebut dinilai sebagai titisan para leluhur Dieng. Untuk anak laki-laki, rambut gembel sebagai tanda titisan Kyai Kolodite. Yaitu, Penguasa Dataran Tinggi Dieng yang bersemayam di Telaga Balaikambang. Adapun rambut gembel pada anak perempuan dinilai sebagai titisan Nyai Dewi Roro Ronce, abdi penguasa Pantai Selatan Nyai Roro Kidul.

Permintaan anak rambut gembel memang sangat unik, namun permintaan agar dicukur oleh orang nomor 1 di Indonesia Bapak Presiden Joko Widodo belum pernah ada sebelumnya. Semoga permintaan ananda Farida Dian Arafah dapat terkabul.

Reporter : Andika

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.