Ronny Loppies Menjadi Pembicara dalam Event UNESCO

Ambon378 Dilihat

Ambon, medianasional.id – Kegiatan UNESCO Creative Cities Network, Crafts and Folk Art Sub Network Annual Meeting yang dilaksanakan di Jinju Korea Selatan pada 19 hingga 22 Oktober 2022 menunjuk salah satu Putra Maluku Ronny Loppies selaku Direktur Ambon Music Office (AMO) sebagai pembicara.

Berdasarkan sumber dari Media Center Pemkot Ambon, Jumat (21/10/22) Ronny Loppies menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan kesempatan pada hari kedua kegiatan UNESCO di Jinju dengan topik Pembicaraan yakni Convergence and Collaboration Between Creative Fields.

ADVERTISEMENT

Lanjut Loppies mengatakan, “Judul presentasi yang akan saya bawakan adalah Cross-Network Creativity Collaboration, yang di dalamnya ada uraian tentang program Inovatif Sound of Green (SoG) yakni adanya kolaborasi antara musik dan lingkungan,” katanya.

Program SoG menurutnya sudah diterima pada saat pertemuan Tahunan Kota Kreatif UNESCO di Brazil tahun ini.

“Dan ini merupakan bagian dari 7 (tujuh) rekomendasi UNESCO yang berhungan dengan efek gas rumah kaca,” ungkapnya.

Selajutnya Direktur AMO menjelaskan event di Jinju ini bukan untuk pemerintah dan masyarakat Jinju, namun semuanya mencakup jejaring Kota Kreatif UNESCO. Sedangkan pendekatan yang dilakukan oleh Ambon City Of Music lewat program SoG dinilai oleh Jinju merupakan salah satu konsep yang menarik dan kekinian dalam menjawab tantangan Sustainable Devolopment Goals (SoG) di tahun 2030. Utamanya dibidang sosial, ekonomi dan lingkungan.

“Oleh karena itu berdasarkan dengan topik hari kedua, kaloborasi antara musik dan sektor – sektor lainnya terus dibicarakan pada pertemuan kota – kota kreatif ini,” jelasnya.

Untuk Kota Ambon dan Jinju, menurut Ronny sementara membangun kerjasama yang cukup erat untuk memberikan kontribusi bagi masing – masing kota kreatif, yang mana meliputi pelestarian tradisi dan kombinasi unik kota kreatif yang berbasis kerajinan dan seni rakyat serta musik. Semua saling mendukung dalam membangun infrastruktur sosial, budaya dan ekonomi. Serta mendukung dan saling berkontribusi demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mendukung pendidikan di jejaring kota kreatif.

Selanjutnya kedua kota juga memberikan dorongan pertumbuhan ekonomi kratif dan memajukan kota kerajinan serta seni rakyat dan musik.semua pergerakan serta dorongan pada industri kreatif yang tidak merusak lingkungan. Implementasi dari kerjasama ini yakni salah satu musisi asal Ambon, Rio Febrian yang berkesemoatan tinggal selama sebulan di Jinju guna mengajarkan tifa, dan ukulele bagi anak – anak Korea Selatan selain itu Band Etnik bernuansa Reggae, Kaihulu juga di undang tampil di Jinju.

“Kedepannya kami berencana untuk menergetkan pertukaran guru dan kurikulum musik, untuk itu kami membutukan waktu pemantapan guru musik untuk bisa diexport keluar negeri,” tutupnya. (RL)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.