Rakor TP-PKK Bahas Penderita Stunting Kota Pekalongan Mencapai Angka 9 Persen

Pekalongan42 Dilihat

Pekalongan, medianasional.id Dalam rangka untuk menyinkronkan arah kebijakan program yang dilaksanakan di tahun 2019, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Pekalongan menggelar Rapat Koordinasi dengan Tim Pembina bertemakan “dalam rangka sinergitas dan kemitraan pencegahan stunting dan penurunan kemiskinan melalui 10 program pokok PKK” di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, Kamis (21/3/2019).

ADVERTISEMENT

Hadir Pada acara Rakor PPK tersebut Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz, Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih beserta jajaran, Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Khusnul Khotimah beserta para pengurus, para Kepala OPD terkait selaku Tim Pembina serta Camat dan Lurah se-Kota Pekalongan.

Di sambutanya, Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz yang membuka rakor tersebut mengatakan bahwa rakor ini sebagai ajang silaturahmi untuk saling bertukar pikiran guna mengevaluasi program kerja apa yang telah dilakukan TP- PKK 2018 dan merencanakan apa yang diprogramkan di tahun 2019. TP-PKK sebagai mitra pemerintah mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam upaya untuk membantu percepatan pembangunan.

“Yang terpenting dalam pembangunan di Kota Pekalongan adalah keluarga yang dalam lingkup lebih besar yaitu PKK. Ke depan ini tantangannya cukup banyak. Disamping kita mendapatkan keberhasilan, tapi ada beberapa yang kita perbaiki untuk menuju RPJMD. Target-target harus dipenuhi salah satunya melalui peran PKK dalam membantu menangani kebersihan, kesehatan, narkoba, dan lain-lain, bagaimana peran mereka dalam membantu pemerintah dalam percepatan pembangunan,” ucap Saelany.

Dijeladkan Saelany, meskipun anggaran TP-PKK terbatas dan dititipkan pada OPD terkait, melalui rakor ini diharapkan adanya sinergitas antara para pengurus PKK dengan OPD selaku tim pembina.

“PKK tidak ada anggaran khusus yang cukup banyak, anggaran dititipkan lewat OPD terkait. Harapannya ada sinergitas sehingga semua gerakan yang ada di OPD bisa menyertakan PKK,” terang Saelany.

Di sisi lain, Ketua TP-PKK Kota Pekalongan, Khusnul Khotimah menuturkan kegiatan PKK merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diselaraskan dengan dinamika pembangunan. Program PKK dilakukan secara berjenjang dan bersifat konsultatif dan koordinatif.

“Melalui rakor ini diharapkan terciptanya komitmen yang lebih mantap antara pengurus PKK dengan OPD pembina untuk melaksanakan tugas dan pengabdian di masyarakat, mendorong OPD pembina agar mengalokasikan kegiatan atau bermitra guna mendukung kegiatan PKK 2019,” tutur Khusnul.

Ditambahkan Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina pengurus TP PKK Kecamatan Pekalongan Utara, Yos Rosidi, TP PKK merupakan mitra kerja pemerintah beserta organisasi kemasyarakatan lainnya yang memiliki peran sangat penting dan strategis.

“Dalam rangka sinkronisasi dan pemberian kontribusi OPD agar program dapat sinkron terhadap PKK. PKK akan mendapatkan pembekalan dari Dinkes dan OPD terkait lainnya setelah itu akan kita desk dengan PKK biar nyambung dan sesuai tujuan,” imbuh Yos Rosyidi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto selaku salah satu narasumber pada rakor tersebut memaparkan mengenai masalah stunting yang harus menjadi perhatian bersama. Berdasarkan data Dinkes yang dilakukan setiap setahun dua kali ini, penderita stunting Kota Pekalongan berada pada prosentase 9% dari total bayi yang dibawa ke posyandu.

“Stunting adalah gagal tubuh yang disebabkan oleh gizi kronis dan masalah psikososial dan menderita infeksi yang berulang-ulang terutama pada masa 1000 hari pertama kelahiran. Masalah ini yang harus dipecahkan secara bersama-sama,” papar Budi. Peran PKK disini bisa membantu mendeteksi masalah gizi bayi dengan membawanya ke posyandu, pembinaan gizi secara sektoral dari semua OPD terkait untuk terlibat, bagaimana mendidik balita bisa bersikap baik (segi psikososial), serta tersedianya lingkungan yang sehat untuk perkembangan bayi itu juga hal yang sangat penting,” papar Budi.

Reporter : Anton Sutarko.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.