Batang, medianasional.id Peraturan daerah tentang perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW) Kabupaten Batang menjadi permasalahan dan kendala pertumbuhan investasi, karena sudah satu tahun ini pengurusan perubahan RTRW belum juga selesai.
Permasalahan ini diutarakan oleh Bupati Batang Wihaji dalam pertemuanya dengan Presiden Ir. Joko Widodo belum lama di Istana Kepresidenan, yang secara resmi di undang untuk membahas permasalahan percepatan pertumbuhan ekonomi daerah bersama 18 Bupati lainya.
” Di Kabupaten Batang banyak orang mengantri mau investasi, tetapi terbentur oleh perda RTRW dan sudah satu tahun kita urus belum selesai – selesai,” Kata Wihaji saat ketemu Presiden Ir. Joko Widodo belum lama ini, dalam jumpa pers dengan awak media Minggu, ( 8/7/18) di Bagain Humas Setda Kab. Batang.
Ia pun meminta kepada Presiden RI Ir. Joko Widodo untuk mempercepat Perda RTRW, ketertarikan investor ke Batang menanamkan modalnya karena Batang sangat potensi dari segi wilayah, sumber daya alam dan sumber daya manusia serta mempunyai sumber energi listrik yaitu PLTU 2X1000 MW, dan pelabuhan sebagai faktor pendukung. Hal ini terhambat, tertahan, dan terkendala serta terbentur oleh RTRW.
” Bagaimana kita melakukan percepatan investasi tapi kalau perdanya saja tidak kunjung selesai yang sekarang tertahan di Kementrian BPN ATR, oleh karena itu saya minta Presiden untuk membantu mempercepat perda RTRW,” pinta Wihaji
Permintaan Wihaji langsung direspon cepat oleh Presiden Joko Widodo yang memerintahkan langsung Mensesneg Pratikno untuk menghubungi Menteri BPN Sofyan Djalil segara ditindak lanjuti.
” Paginya saya langsung ketemu Menteri BPN Sofyan Djalil untuk siap secepatnya menyelesaikan Perda RTRW,” Kata Wihaji
Bupati menyebutkan nilai investasi yang tertahan karena Perda RTRW sebanyak triliunan, dengan puluhan investor berasal penanam modal asing, dan penanam modal dalam negeri.
Sumber : Press Release humas
Editor : Puji_Leksono
