Petambak Impikan Kabupaten Kendal Sebagai Kota Bandeng

Kendal644 Dilihat

Kendal, medianasional.id Selaras dengan semangat Bupati Kendal, Mirna Annisa yang ingin mengubah persepsi masyarakat atas dunia pertambakan di Kendal, Rabu (12/12/2018 ).

Bahwa teknologi bisa mengatasi permasalahan berkurangnya lahan tambak.
Melaui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal dibuatlah percontohan budidaya bandeng intensif. Percontohan ini menyasar 5 kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) yaitu: Pokdakan Mino Rejo desa Kalirejo, Pokdakan Nailul Muna desa Kaliayu, Pokdakan Mina Makmur desa Wonosari, Pokdakan Pandansari desa Korowelang Anyar dan Pokdakan Udang Sari kelurahan Banyutowo.

Percontohan budidaya bandeng adalah pelaksanaan kegiatan yang dirancang sebagai model dalam rangka penerapan teknologi untuk menunjukkan efektifitas usaha, skala ekonomi, berkelanjutan dan berdampak pada pengembangan skala usaha.

Pemilihan bandeng untuk dibudidayakan adalah sangat tepat karena ikan ini telah dikenal secara luas oleh masyarakat dan banyak diusahakan oleh petani tambak serta relatif lebih mudah untuk dibudidayakan karena tidak banyak kendala penyakit, serta didukung oleh tercukupinya ketersediaan benih (nener) dan gelondong.

Usaha budidaya bandeng diarahkan pada peningkatan produksi dan keuntungan dengan cara menghasilkan bandeng yang berkualitas serta pemanfaatkan tambak yang telah ada atau bekas tambak udang yang ditelantarkan.

Sudah menjadi tekad bersama untuk menjadikan bandeng sebagai ikon daerah, Kendal Kota Bandeng. Inilah mimpi kita.
Mimpi itu sangat-sangat penting untuk membangun kabupaten ini. Hanya orang-orang yang mempunyai mimpi yang akan terus energik bergerak, berinovasi dan menyusun strategi, hingga pada saatnya mimpi itu menjadi kenyataan.

Oleh karena itu, tekad menjadikan “Kendal Kota Bandeng” perlu terus kita gelorakan sehingga menjadi nafas kehidupan seluruh stakeholder perikanan di Kabupaten Kendal.

Menurut Agung Setiawan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal, yang ditemui saat panen bandeng di pokdakan Pandansari, Korowelang Anyar,
Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal. menyampaikan pentingnya merubag maindset petani tambak supaya lebih maju dan mampu mengankat perekenomian anggota Pokdakan itu sendiri “Kita semua menyadari bahwa keberhasilan peningkatan produksi perikanan akan mampu mewujudkan tiga pilar, yaitu : Pro-growth, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi; Pro-poor, untuk mengentaskan kemiskinan.; dan Pro-job, untuk menciptakan lapangan pekerjaan terutama di pedesaan, ” terangnya.

Teknologi intensif dengan padat tebar 30.000 benih per hektar ternyata memberikan hasil panen berlipat dibandingkan teknologi sederhana pada umumnya. Jika budidaya dengan teknologi sederhana pada umumnya menghasilkan 1 ton per hektar setiap 4—5 bulan dengan ukuran 6—7 ekor/kg, aplikasi padat tebar tinggi dengan menerapkan teknologi anjuran menghasilkan bandeng 3,5—4,5 ton per hektar dengan ukuran 3—5 ekor/kg.

“Betul-betul menggiurkan bukan,
Peningkatan produksi nantinya akan bermuara kepada kesejahteraan pembudidaya dan masyarakat Kendal pada umumnya. Karena dengan hasil panen berlipat, maka pendapatan petambak akan semakin besar sehingga bisa merangsang petambak lain untuk ramai-ramai menurutnya, ” Jelas Agung.

Sedang kan Heri, salah seorang anggota Pokdakan Pandansari Desa Korowelang mengatakan dengan menerapkan padat tebar tinggi hasil produksinya lebih banyak.
“Saya mencoba menerapkan padat tebar tinggi dengan dibarengi pemberian pakan bercampur enzim untuk budi daya ikan bandeng dan hasilnya ternyata lebih besar,” katanya.
Ia mengemukakan, jika biasanya 1 hektar hanya panen 1 ton bandeng, sekarang bisa panen 4,2 ton bandeng.

Menurutnya, penerapan padat tebar tinggi ini sangat bagus untuk budi daya ikan dikala lahan tambak makin berkurang karena imbas alih fungsi lahan untuk pembangunan.

Kontributor : Saerozim

Editor : Puji_Leksono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.