Peringati Hari Lupus Sedunia, Dinkes Ajak Masyarakat Pahami Penyakit Lupus

Pekalongan54 Dilihat

 

ADVERTISEMENT

Dalam memperingati Hari Lupus Sedunia World Lupus Day yang biasa diperingati pada tanggal 10 Mei, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengajak masyarakat untuk menyadari pentingnya pemahaman mengenai penyakit Lupus. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinkes Kota Pekalongan yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Pekalongan, dr. Indah Kurniawati saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (10/5/2019).

Saat ditemui, Indah menjelaskan penyakit lupus merupakan penyakit autoimun yang menyerang berbagai organ tubuh dengan tingkatan bervariasi dari ringan hingga berat.

“Penyakit lupus adalah kondisi di mana tubuh memproduksi antibodi, bertugas mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar seperti bakteri, virus, parasit atau jamur. Bila biasanya antibodi menjadi tameng bagi tubuh untuk melawan penyakit, pada penderita lupus antibodi tersebut mengalami kelebihan dan itu justru dapat menyerang atau merusak organ sendiri dan menimbulkan berbagai penyakit,” jelas Indah.

Dituturkan Indah, lupus termasuk ke dalam penyakit autoimun yang menyebabkan sel-sel tubuh rusak dan mengalami peradangan. Penyakit ini ergolong penyakit berbahaya yang cukup banyak merenggut nyawa seseorang. Bahkan penyakit ini setara dengan penyakit kanker yang bisa berdampak pada kematian. Dari data Dinkes Kota Pekalongan tidak ditemukan penderita lupus di Kota Pekalongan.

Lebih lanjut, Indah menyebutkan, penyebab penyakit lupus belum dapat dipastikan. Dugaan kuat sejauh ini lupus ikut dipengaruhi oleh faktor genetik di dalam keluarga atau keturunan, hormon, infeksi dan kualitas lingkungan yang buruk. Penyakit ini diduga lebih sering diderita oleh kaum wanita dibandingkan laki-laki. Penyakit ini diduga lebih sering diderita oleh kaum wanita dibandingkan laki-laki. Hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.

 

Dari lahir penderita lupus sudah membawa faktor keturunan. Penyebab pasti belum ditemukan. Penyakit ini biasanya menyerang sebagian besar organ lain, seperti otot, jaringan kulit, sistem saraf, sistem pencernaan, paru-paru, hati, tulang, ginjal, mata, otak, pembuluh darah dan sel-sel darah di dalamnya,” papar Indah.

Menurut Indah, penyakit yang sering dinamai sebagai “penyakit 1000 wajah” ini memiliki beberapa ciri yang bisa menjadi tanda sebagai gejala penyakit lupus, seperti penderita merasa seperti sedang flu, berupa gejala demam, lelah, sakit kepala, otot pegel dan nyeri sendi, bercak merah sekitar hidung atau kedua pipi menyerupai kupu-kupu (butterfly rash), lemah, tidak napsu makan dan penurunan berat badan. Tidak jarang penderita mengalami depresi.

“Meskipun sampai sekarang belum ditemukan obat untuk menyembuhkan lupus secara total, penyakit ini dapat diminimalisir dengan menerapkan gaya hidup sehat. Penderita sebaiknya mengonsumsi protein nabati, karena protein hewani memicu nyeri. Biasanya penderita lupus akan ditangani dengan pemberian obat untuk meringankan gejala yang dialami dengan rutin cek ke dokter spesialis, cek darah dan terapi guna menekan agar penyakit tersebut tidak menjalar ke organ lain,” pungkas.          Sofyan Ari / (Anton Sutarko)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.