Penghuni Lokalisasi Gambilangu Kendal Resah dan Was – Was Adanya Rencana Penutupan Tempat Esek – Esek Tersebut

Kendal224 Dilihat

Kendal, medianasional.id Upaya penutupan lokalisasi GBL yang terletak di perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang kemungkinan besar bakal alot. Pasalnya sebagaian warga setempat penghuni lokalisasi tersebut yang terdiri dari pengusaha tempat karaoke, penjual toko makanan dan para PSK, bila pemerintah pemda Kendal memaksakan penutupan dilakukan pada tahun depan 2019.

Penelusuran wartawan selasa,31/10/18, sore warga dilokalisasi ini was -was dan kawatir dengan rencana yang digulirkan oleh pemerintah setempat. Sebenarnya program agar Indonesia di tahun 2019 bebas dari lokalisasi merupakan program dari pemerintah pusat.

Menurut salah satu warga yang berjualan toko kelontong Sri Harni menuturkan, jika pemerintah benar -benar menutup tempat tersebut ia berharap agar pemerintah memberikan pelatihan – pelatihan dan peluang usaha dan juga modal untuk usaha nanti kedepanya.
menurutnya tanpa diikuti program pengentasan dan pemberdayaan secara konkret, di takutkan nantinya para psk akan menjadi liar dan malah ber operasi di jalan- jalan, tuturnya.

Masih menurut warga salah satu pengusaha tempat karaoke, Rumiati” kalau ditutup, bagaimana saya harus bayar hutang, sedangkan anak-anak masih sekolah, makan saya siapa yang tanggung jawab, sedangkan kalau pulang kampung belum punya modal usaha, katanya, ya harapnya penutupan untuk di undur dulu sementara, sampai anak – anak saya besar dan bisa usaha yang lainya, imbuhnya.

Sementara itu Kasmadi ketua resos lokalisasi Gambilangu yang di hubungi via telpon mengatakan “dengan rencana adanya penutupan kami tidak setuju, namun ini kehendak pemerintah seperti apa nantinya kita harus lapang dada. ujarnya.

Perlu diketahui rencananya akan dilakukan penutupan di 2 (dua) lokasilasi yang ada di Kabupaten Kendal, yaitu Lokalisasi Gambilangu (JBL) di Desa Sumberejo Kaliwungu, dengan jumlah Psk kurang lebih sebanyak 200 orang, dan 100 KK warga masyarakat yang terdampak, yang kedua, Lokalisasi Alaska (Alas karet) di Desa Gedong Patean, dengan jumlah Psk kurang lebih sebanyak 75 orang, dan 35 KK warga masyarakat yang terdampak.

Dan yang pasti, terkait rencana penutupan tersebut sekarang suasana warga was – was dan kawatir akan masa depan mereka nantinya.

Kontributor : Saerozim

Editor : Puji_Leksono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.