Pemkab Tebo dan Masyarakat Sepakat Tronton Pengangkut Batubara Distop

Tebo320 Dilihat

Tebo, medianasional.id – Bertempat di pendopo Rumah Dinas Bupati Tebo, pada Senin 3 April 2023, mediasi antara pihak perusahaan batu bara dan sopir truk berjalan lancar, namun ada sedikit perdebatan antara pihak perusahaan dan sopir truk kecil yang saling mempertahankan pendapatnya masing – masing.

Ada beberapa sopir yang menjelaskan bahwa mereka tidak bisa bersaing dengan tronton tronton yang bermuatan tinggi, sementara truk masyarakat hanya diperbolehkan bermuatan 8 ton. Yang paling membuat para sopir truk ini marah, karena mobil mobil yang digunakan untuk mengais rezeki masih kredit, rata rata cicilan di atas Rp 10 Juta pebulan.

ADVERTISEMENT

Dengan kondisi yang kadang narik terkadang tidak membuat tagihan leasing tidak terbayar, sementara pihak leasing tidak mau tahu, ketika sampai jatuh tempo harus dibayar.

Sementara mobil – mobil perusahaan yang memiliki modal berlalu lalang di depan mata mereka. Sebagian masyarakat yang terdampak oleh truk tronton bermuatan tinggi ini mengeluh jalan antara simpang niam dan lubuk kambing hancur total.

Para sopir truk masyarakat ini umumnya hanya gaji per trip yang didapat, yang tidak menentu pendapatannya sampai tiga hari baru pulang ke rumah menemui anak dan istrinya.

Untuk peraturan yang dibuat pemerintah, truk bersumbu dua hanya dibolehkan memuat 8 ton saja, dengan jarak tempuh yang jauh dan harga gendong sangat minim.

Pada kesempatan ini, pemerintah Kabupaten Tebo, tetap menegakan aturan yang dibuat pemerintah dan disambut dengan sorakan dan tepuk tangan oleh para sopir.

Terhitung mulai Senin, 3 April 2023 PT Kim, sebagai operator mentenence Jalan Simpang Niam pos kembar menyetop semua kegiatannya, juga termasuk watertank yang menyiram Jalan nasional Simpang niam pos kembar. Truk tronton yang dalam keadaan bermuatan dipersilahkan untuk dibongkar.

Dalam rapat tersebut dihadiri oleh semua unsur pemerintah kabupaten Tebo dan dalam kesepakatan ini semua pemilik tambang  di kabupaten Tebo tidak mau menadatangani hasil kesepakatan tersebut, karena masih dalam perundingan antara pemilik IUP.

Para sopir berharap untuk kedepan ada pencerahan untuk ekonomi mereka, agar bisa mencicil kredit mobil. Masyarakat hanya bisa berharap hasil pertemuan antara pihak perusahaan dan masyarakat membuahkan hasil yang baik, dan tidak berubah lagi.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.