Pemkab Agam Usulkan ke Pusat Rp 400 Miliar Untuk Pembenahan Danau Maninjau 

Agam113 Dilihat

Agam, medianasional.id – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengajukan proposal dengan dana Rp 400 Miliar untuk pembenahan Danau Maninjau dari pencemaran limbah pakan ikan ke pemerintah pusat.

“Proposal itu telah kita serahkan ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa saat kunjungan kerja ke Danau Maninjau di Objek Wisata Linggai Park, Kamis (8/4/2021),” kata Bupati Agam Andri Warman di Lubukbasung.

Ia mengatakan, proposal yang diusilkan itu dengan dana Rp 400 Miliar. Dana itu digunakan untuk pembenahan danau dengan kondisi tercemar berat. Dana sebesar itu diusulkan mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Agam sangat terbatas.

“Kebutuhan anggaran cukup besar untuk pembenahan, untuk itu kita mintak dukungan ke pemerintah pusat,” katanya.

Ia menambahkan pembenahan danau itu bakal melibatkan seluruh pihak, baik dari PLN, Pemprov dan lainnya.

Dengan cara itu, tambahnya, maka danau akan pulih dari pencemaran, sehingga menjadi destinasi wisata yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

“Kita berusaha semaksimal mungkin agar keindahan danau bisa dimanfaatkan bagi anak cucu kita. Habis Lebaran, saya akan berkantor di nagari atau desa adat Kecamatan Tanjungraya dalam menyanakan persepsi penyalamatan danau,” katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy menambahkan Danau Maninjau merupakan salah satu danau yang menjadi proyek nasional dalam menyelamatkan danau di Indonesia.

“Masalahnya sama akibat sedimen dan kelebihan keramba, sehingga membutuhkan langkah dalam penyematan,” katanya.

Penyelamatan danau itu dilakukan berkelanjutan dan tidak semata-mata disedot. YaNamun sistem pemeiharaan harus diperbaiki secara ramah lingkungan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menambahkan kondisi danau tercemar berat dan perubahan itu terjadi selama 97 tahun.

“Saya berharap kerjasama antara masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memelihara danau,” katanya.

Ia mengakui, dua pilihan sangat sulit dalam pembenahan danau dari pencemaran. Danau untuk kepentingan bagi seluruh masyarakat demi kehidupan dan kelestarian yang bisa dinikmati anak cucu.

Tetapi saat yang sama warga yang bekerja di keramba menjadikan danau sebagai penompang hidup untuk menafkahkan anak dan istrinya.

Ini tugas bagi bupati untuk bisa memberikan skil atau kemampuan warga untuk bisa membuka usaha. Sedangkan investor yang menanam modal, harus dilakukan pendekatan agar mereka membuat keramba ramah lingkungan.

“Ini harus dilakukan dan jangan sampai Danau Maninjau jadi kenangan akibat tercemar,” katanya.(endrix)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.