Panglima TNI Pimpin Upacara Alih Komando dan Pengendalian Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC)

Jawa Timur140 Dilihat

Malang, redaksimedinas.com – PanglimaTNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin upacara Alih Komando dan Pengendalian (Kodal) Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Jumat (23/2/2018).

Dalam upacara resmi itu, Hadi memimpin serah terima tugas dan tanggungjawab dari Divisi 1 Kostrad yang dipimpin Mayjen TNIAinurrahman ke Divisi 2 Kostrad yang dipimpin Mayjen Agus Suhardi.

Upacara Alih Kodal PPRC TNI diikuti oleh pasukan jajaran Kostrad Angkatan Darat, Marinir Angkatan Laut, Air Crew, teknisi pesawat dan Pasukan Khas Angkatan Udara berikut penggelaran alutsista yang dimiliki oleh ketiga Angkatan TNI (AD, AL dan AU).

Alutsista di antaranya Tank Leopard, Tank Recovery, Roket Astros, Meriam 155 mm/Caesar, Meriam 105/Tarik, Meriam 76 mm, RBS, Transporter, Mistral, Cheetah, Sea Rider, Tank BMP, Helly Bel, CN 235, CN 295, Hawk, Super Tucano dan Cassa 212.

Upacara ini juga melibatkan 3573 pasukan upacara dan 1427 pendukung.

“Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI (PPRCTNI) adalah pasukan gabungan Tentara Nasional Indonesia (Darat, Laut dan Udara) yang mempunyai batasan waktu satu kali 24 jam setelah ada perintah dari PanglimaTNI, harus sudah berada di daerah yang membutuhkan pengamanan reaksi cepat,” ujar Hadi, Jumat (23/2/2018).

Pasukan pemukul ini bergerak atas keputusan pemegang otoritas politik. Namun, tugas PPRC dibatasi masa paling lama tujuh hari untuk berada di wilayah yang terancam dan untuk menghadapi musuh.

Operasi tersebut meliputi operasi militer perang maupun operasi militer selain perang, termasuk penangkalan terorisme juga menjadi bagian tugas pokok PPRC.

“Baik terorisme domestik maupun internasional,” imbuh Hadi.

Menurutnya Had, TNI selaku alat negara dan komponen utama pertahanan negara, serta sebagai garda terdepan dan benteng terakhir bangsa dituntut mampu mempersiapkan diri sebaik-baiknya, dengan mobilitas tinggi guna menghadapi berbagai bentuk ancaman kontemporer yang semakin mengemuka.

“Dalam mengemban tugasnya, PPRC TNIharus memegang prinsip cepat dalam manuver, tepat menghitung kemampuan dan batas kemampuan untuk mencapai sasaran serta singkat dalam deploitasi kekuatan”, tegas Panglima TNI.

Turut hadir pada kegiatan ini Kasad JenderalTNI Mulyono, Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Wakasal Laksamana Madya TNIAchmad Taufiqoerrochman, S.E., Pangkostrad Letjen TNI Agus Kriswanto, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arip Rohman, Pangarmatim Laksamana Muda Didik Setyono dan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Drs. Awan Samodra. (nrt)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.