Oknum RW Desa Jambiarum Diduga Bawa  Kabur Gaji Pekerja Yang Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja   

Kendal61 Dilihat
Ilustrasi. (Sumber: google)

 

Kendal, medianasional.id – Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah gambaran yang dialami oleh Aminah (52), istri dari (alm)  Riyono seorang pekerja buruh bangunan yang mengalami kecelakaan kerja.

Dengan wajah sedih nampak diraut mukanya, ia bercerita kepada awak media di rumahnya yang terletak di desa Jambiarum Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal, kamis (26/4/18).

“Waktu kejadian itu kira – kira sudah satu tahun yang lalu suamiku meninggal dunia, (alm) bekerja pada seseorang bernama Sukis, dia adalah seorang pemborong bangunan rumah dan juga menjabat sebagai ketua RW di desa kami”, kata sang istri dengan berat.

Dia juga mengatakan, “yang aku tahu suamiku meninggal karena tersengat listrik waktu bekerja ikut pak Sukis, memang sih tidak langsung meninggal, suamiku sempat dirawat dulu beberapa hari di RSUD Suwondo Kendal”, ucapnya.

Lebih lanjut, Aminah bercerita waktu itu  Sukis berjanji untuk membantu biaya pengobatan dan biaya penguburan, akan tetapi sampai sekarang pun masih belum  diberikan. “Dan yang lebih parah lagi bapak  Sukis belum membayar gaji suamiku yang bekerja beberapa hari sebelum kecelakaan kerja terjadi. Dan sampai sekarang saya masih menunggu itikat baiknya karena sudah satu tahun lebih tidak ada kejelasan maka saya mengadu kepada media dan LSM”, ungkap Aminah.

Ikwan dan Teguh yang merupakan teman (alm) bekerja yang juga saksi mengatakan, “kami bertiga waktu itu bekerja pada pak Sukis pemborong rumah, saat kejadian saya lihat (alm) bapak Riyono naik ke lantai atas untuk mengambil sesuatu dan saya di bawah, tiba – tiba terdengar suara keras “DUWERRR” dan aku langsung naik ke atas, dan kulihat (alm) pak Riyono sudah terjatuh pingsan tersengat aliran listrik, karena lantai atas dekat dengan jaringan listrik,” pungkasnya.

Ken selaku pemilik rumah yang diborong Sukis berkata, “rumah saya sudah saya borongkan pada pak Sukis untuk perbaikan dan saya sudah membayar lunas padanya, maka jika ada sesuatu dalam pengerjaan atau kecelakaan kerja itu merupakan tanggung jawab pak Sukis, namun setelah kejadian itu ada bagian di rumahku yang belum dikerjakan dan belum selasai tapi ditinggal begitu saja oleh pak Sukis, dan akhirnya saya meperkerjakan pekerja lain untuk menyelesaikanya”, ujarnya.

Sampai berita ini diturunkan Sukis tidak ada di rumahnya, ketika di cari awak media untuk dimintai konfirmasinya. (Son/Rozim)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.