Oknum Kepala Desa Gunung Mak Nibai Diduga Rampok Dana Gerbang Desa Saburai

Lampung Utara

Foto:istimewa

ADVERTISEMENT

 

Lampung Utara,redaksimedinas.com – Dalam program Gubernur Lampung Ridho ficardo,Gerakan Membangun Desa saibumi ruwajurai (Gerbang Desa Saburai) tersebut merupakan salah satu perogram ungulan  pemerintah Provinsi Lampung dimana salah satu output dari program kegiatan ini adalah  memperpendek rentan kemiskinan yang terjadi dimasarakat, program ini hendak nya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan para pengelola harus berhati-hati dikarna banyak program yang gagal karana sikap cepat puas.

 

program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Provinsi Lampung pada tahun 2015-2019 yang mana bertujuan memberantas kemiskinan serta meningkatkan SDM dan SDA didesa-desa tertingal.

 

ironis nya, program Gubernur Lampung  itu menjadi ajang perlombaan memperkaya diri sndri oleh para oknum kepala desa husus nya dikabupaten lampung utara
selain pekerjaan yang berkesan asal-asalan tidak mengedepankan mutu pembangunan yang mereka bangun pagu anggaran pekerjaan terlalu besar sehingga dalam satu pekerjaan menelan dana begitu besar.

 

Seperti yang terjadi di Desa gunung maknibai, Kecamatan Sungkai Barat Kabupaten Lampung Utara tahun 2017 membagun jalan ondrlah sepanjang 580 M. pembagunan jalan ondrlah ini diduga tidak sesuwai dengan ketentuan standar pekerjan umum (PU) mesti nya harus memakai pasir dasar/bawah sebagi pondasi awal pengerasan badan jalan dengan ketebalan 3cm sampai 5cm.

Lampung Utara

Foto :istimewa

Berdasarkan hasil temuan dilapangan tidak memakai pasir dasar dari pemasangan batu dalam ketentuan harus berdiri agar ketika digilas alat berat (wales) batu bisa tertanam sehinga  bisa mengonci satu dengan yang lain nya. ukuran batu harus sesuwai ketentuan batu tipe (bt) =15/20 cm dimana 15 cm dimaksut lebar batu dan 20 cm dimaksut tebal batu. pembagunan jalan ini pula diduga tidak memakai lapis penutup atas memakai sirtu, sehingga merugikan negara berserta masarakat setempat penguna jalan.

 

selain pembagunan jalan onderlah kades gunung mak nibay, pula membagun rabat beton sepanjang 50 meter yang mana baru beberapa bulan telah retak dan patah,  diduga pembagunan rabat beton tidak sesuwai dengan bestek, pemadatan pondasi jalan rabat beton agar tidak terjadi penurunan saat konstruksi sudah selesai dibagun sehingga menyebabkan kerusakan atau retak-retak, penghamparan pondasi jalan diduga tidak memakai batu. pemasangan besi tulang diduga tidak sesuwai sehingga tidak ada ketahanan bagunan rapat beton.

 

Dodi selaku pelaksana mengatakan pekerjaan gerbang desa itu blm selesai masih tingal 20% yang blm keluar dana nya,   pekerjaan jalan onderlah itu memang sudah  dihampar batu nya, sudah sesuwai dengan bestek meski tidak makai pasir bawah.  “terkait rabat beton yang retak dan patah itu memang blm sepenuh nya selesai pekerjaan nya, masih menunggu tahap 20%, sudah lah kita ini sudah kenal buat apa bahas itu main saja kerumah, ujarnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Oknum Kepala Desa Gunung Mak Nibai belum dapat dikonfirmasi.(Rama)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.