Media Sosial Sebagai Wadah Demokrasi

Kepulauan Riau314 Dilihat

Batam, medianasional.id – Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Aceh yaitu Ir. Nova Iriansyah, M.T., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.

Presiden RI, Joko Widodo juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Widya Rastika, S.E., M.SI (Managing Director Lowell dan Riley Strategic Communication Consulting), pada sesi Kecakapan Digital. Widya memaparkan tema “Tren Pekerjaan Dan Usaha di Dunia Digital”.

Dalam pemaparannya, Widya menjabarkan model bisnis di era digital, antara lain menemukan model bisnis yang berkelanjutan, pastikan terdapat nilai bisnis di dalamnya, melihat peluang diluar saluran komunikasi standard, mencampur atau menggabungkan bisnis model, selalu perhatikan “End User”, hubungan yang permanen, serta pengelolaan “Big Data”. Metode bisnis digital dapat dilakukan, dengan cara menggunakan Google AdSense, menggunakan Infolinks, membuat & menjual produk digital sendiri, menjual ruang iklan, kemitraan YouTube, artikel bersponsor, konten premium dan membership subscription, donasi, membuat event secara online, membuat event offline, membuat private forum, serta afiliasi pemasaran.

Tren pekerjaan yang banyak dicari tahun 2025, meliputi pemikiran analitis dan inovasi, strategi belajar dan belajar aktif, pemecahan masalah yang kompleks, kreativitas, orisinalitas, dan inisiatif, kecerdasan emosional, orientasi layanan, desaian dan pemrogaraman teknologi, serta kepemimpinan dan pengaruh sosial.

Dilanjutkan dengan sesi Keamanan Digital, oleh Edi Purwanto, S.PSI., M.SI (Pegiat Literasi Informasi Digital). Edi mengangkat tema “Fungsi Keamanan Dari Pin, Password, Two Factor Authentication, dan OTP”.

Edi menjelaskan password atau kata sandi adalah kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh pengguna jaringan atau sebuah sistem operasi yang mendukung banyak pengguna atau multiuser untuk memverifikasi identitas dirinya kepada sistem keamanan yang dimiliki oleh jaringan atau sistem tersebut.

PIN adalah kode akses yang digunakan untuk melakukan transaksi atau masuk dalam aplikasi tertentu. OTP atau Kode verifikasi sekali pakai yang terdiri dari 6 digit karakter (seringkali angka) unik dan rahasia yang umumnya dikirimkan melalui SMS atau e-mail. Setiap kode yang dikirimkan ini umumnya hanya berlaku selama lima menit. Autentikasi dua faktor merupakan sebuah fitur kemanan akun online di mana anda akan melakukan verifikasi identitas sebanyak dua kali.
Cara mengamankan PIN, antara lain gunakan nomor acak yang dihafal dan susah ditebak, cek kembali dan ambil kartu kredit, selalu cek log-out, serta ganti secara berkala PIN.

Tips membuat password yang kuat, antara lain tidak menggunakan informasi pribadi, gunakan password yang panjang, tidak memakai password yang sama untuk semua akun. Tips melindungi OTP agar tetap aman, mencakup tidak mudah percaya dengan nomor asing, tidak memberikan kode OTP kepada siapapun, rutin mengganti password dan PIN, aktif mengecek aktivitas di aplikasi, serta tidak memberikan akses nomor telepon kepada orang yang tidak dipercaya. Fungsi autentikasi dua faktor ialah untuk memberikan keamanan ganda terhadap akun yang terdapat di layanan-layanan online.

Pada Sesi Budaya Digital, diisi oleh Slamet Munawar, M.PD (Kepala SMA Muhammadiyah I Batam). Slamet memberikan materi dengan tema “Peran Komunitas Akademik Dalam Pendidikan Di Era Digital”.

Slamet membahas komunitas merupakan suatu kelompok yang terdiri dari berbagai individu yang memiliki kesamaan atau kemiripan ciri, minat, aktivitas, bahkan profesi dalam suatu lingkup tertentu. Arti dan makna komunitas akademik adalah sebuah perkumpulan atau sejenis organisasi yang berada dan melakukan aktivitasnya di lingkungan sekolah atau di lingkungan perguruan. Kerja nyata komunitas akademis, meliputi mensosialisasikan budaya internet sehat di komunitas dan mensosialisasikan pentingnya literasi digital di komunitas.

Tips berinternet sehat dan aman, dengan cara tempatkan internet di ruang terbuka, tidak menanggapi email dari orang yang tidak dikenal, manfaatkan internet untuk kepentingan belajar, gunakan browser khusus untuk proteksi, tidak menanggapi ajakan untuk pertemuan langsung, serta tidak memberikan data pribadi dan keluarga.

Narasumber terakhir pada sesi Etika Digital, oleh Abdurrahman A. Hunalapa (Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Al-Aziz Batam). Abdurrahman mengangkat tema “Tips Mengenali Berita Palsu dan Verifikasi”. Abdurrahman menjelaskan Berita palsu atau hoax masih banyak berseliweran di media online dan media sosial seperti Facebook, Instagram, maupun Twitter. Celakanya, sebagian masyarakat menyakini berita tersebut sebagai sebuah kebenaran, bahkan tidak sedikit yang kemudian membagikannya ke pengguna lain. Untuk mengurangi penyebaran berita palsu ini, Facebook telah menggunakan teknologi, tim peninjauan konten, serta melakukan berbagai rangkaian program edukasi seputar literasi berita.

Berikut ini beberapa tips untuk mengidentifikasi berita palsu yang beredar di media online dan media sosial, antara lain bersikap skeptis terhadap judul, perhatikan baik-baik URLnya, selidiki sumbernya, perhatikan format yang tidak biasa, cek fotonya, periksa tanggalnya, periksa buktinya, lihat laporan lainnya, serta beberapa berita dipalsukan dengan sengaja. Tips sederhana dari pakar agar tidak terjebak hoaks, meliputi mencari sumber asli, mencari kebenaran seutuhnya, serta informasi datang dari sumber terpercaya.

Webinar diakhiri oleh, Josephine Kerin (Konten Kreator dan Influencer dengan Followers 13,3 Ribu). Josephine menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa metode bisnis digital dapat dilakukan, dengan cara menggunakan Google AdSense, menggunakan Infolinks, membuat dan menjual produk digital sendiri, menjual ruang iklan, kemitraan YouTube, artikel bersponsor, konten premium dan membership subscription, donasi, membuat event secara online, membuat event offline, membuat private forum, serta afiliasi pemasaran. Tips melindungi OTP agar tetap aman, mencakup tidak mudah percaya dengan nomor asing, tidak memberikan kode OTP kepada siapapun, rutin mengganti password dan PIN, aktif mengecek aktivitas di aplikasi, serta tidak memberikan akses nomor telepon kepada orang yang tidak dipercaya.

Tips berinternet sehat dan aman, dengan cara tempatkan internet di ruang terbuka, tidak menanggapi email dari orang yang tidak dikenal, manfaatkan internet untuk kepentingan belajar, gunakan browser khusus untuk proteksi, tidak menanggapi ajakan untuk pertemuan langsung, serta tidak memberikan data pribadi dan keluarga. Tips untuk mengidentifikasi berita palsu yang beredar di media online, antara lain bersikap skeptis terhadap judul, perhatikan baik-baik URLnya, selidiki sumbernya, perhatikan format yang tidak biasa, cek fotonya, periksa tanggalnya, periksa buktinya, lihat laporan lainnya, serta beberapa berita dipalsukan dengan sengaja.

Editor : Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.