Massa AMPERA Ndemo Bupati Saat Hari Jadi Pemalang 447. Pemalang Jawa Tengah.

Pemalang4013 Dilihat

 

ADVERTISEMENT

Pemalang – Medianasional id

Miris merasa hatinya ter iris iris, tersengguk sedih mau menangis apa daya telah tervoreng pada pelipis.

Mungkin kalimat di atas sebagai gambaran dan tamparan yang sadiiiis, bagaimana tidak Pemalang Kabupaten kita tercinta yang kini ber usia 447 tahun pada hari ulang tahunnya menjadi ajang sumpah serapah dan caci maki ratusan masyarakat dari berbagai elemen ,lembaga dan organisasi serta Paguyuban di Pemalang yang mengatasnamakan Massa AMPERA Aliansi Masyarakat Pemalang Raya.

Dari pengamatan para wartawan yang jumlahnya puluhan dan para pegiat Medsos, massa AMPERA yang jumlahnya ratusan orang dengan kostum seni warna warni pakaian tradisional seperti sinden, penari, nayaga, jaran ebeg, dan lain lain juga peralatan kesenian tradisional yang di padu dengan sound sistem yang menggelegar membuat hati gemetar jantung berdebar yang budeg jadi mendengar.

Massa AMPERA yang di angkut menggunakan mobil bak terbuka Bus truk dan mobil serta kendaraan roda dua tiba di titik lokasi demo depan pintu gerbang pendopo kabupaten Pemalang pada pukul 11.15 WIB .

Massa turun langsung berbaris rapi dan jaga ProKest menyiapkan alat alat musik tradisional, sebagian membentangkan poster bunner yang berisi ungkapan cacian penuh makna agar yang merasa jadi terhina.

Menurut kordinator mssa AMPERA Andi Rustono dan Heru Kundhimiarso dalam press Rilisnya menyoroti dugaan kebobrokan kinerja bupati Mukti Agung Wibowo yang baru menjabat satu tahun.

Antara lain janji janji pada saat kampanye yang belum di tepati. Rusaknya inspratruktur jalan baik di kota maupun di pelosok pedesaan.dan yang paling AMBU LECIT adanya DUGAAN JUAL BELI JABATAN serta penempatan job tidak sesuai ke ahlianya.

Menurut Andi Rustono yang akrab di sapa AR, banyaknya persoalan yang muncul bak adu domba masyarakat, seperti beberapa organisasi dengan dualisme kepemimpinan. Janji perubahan yang tidak terwujud dan banyak lagi persoalan.

Hal senada di sampaikan dengan nada keras oleh Heru Kundhimiarso alias Kundhi Direktur PUSKAPIK Pusat Kajian Kebijakan Publik dengan suara lantang menggelora mengatakan : Bupati Pemalang tidak mampu merangkul semua elemen masyarakat yang beragam, malah cenderung adu domba.kini di Pemalang banyak organisasi dengan dualisme kepemimpinan. Kundi juga meminta kepada aparat kepolisian segera melakukan penyelidikan dugaan suap jual beli jabatan di usut tuntas. Teriaaak Kundi.

URIPTO GD / SNDI

Editor: Sofyan Ari

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.